Polisi Dikerahkan Jaga SPBU di Sejumlah Daerah Jabar Usai Kenaikan BBM

Polisi Dikerahkan Jaga SPBU di Sejumlah Daerah Jabar Usai Kenaikan BBM

Dwiky Maulana Vellayati, Whisnu Pradana, Hakim Ghani - detikJabar
Sabtu, 03 Sep 2022 18:42 WIB
Polisi jaga SPBU di Cimahi.
Polisi jaga SPBU di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Garut -

Ratusan polisi dikerahkan untuk menjaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Garut. Salah satu tujuannya untuk mengedukasi masyarakat.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan Polres Garut menerjunkan 150 personelnya untuk menjaga 27 titik SPBU di Kabupaten Garut.

"Setelah adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, dari Polres Garut telah menerjunkan sekitar 159 personel untuk mengamankan di 27 titik SPBU di seluruh wilayah Kabupaten Garut," kata Wirdhanto kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga sejumlah jenis BBM. Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak siang ini pukul 14.30 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sejumlah BBM yang harganya naik. Yaitu Pertalite Rp 10 ribu/liter, Pertamax Rp 14.500/liter, dan Solar Rp 6.800/liter.

ADVERTISEMENT

Wirdhanto mengatakan pengerahan anggotanya untuk menjaga SPBU dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan usai munculnya kebijakan ini.

Selain itu, kata Wirdhanto, para personel di lapangan ditugaskan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan aturan itu kepada masyarakat.

"Ini untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan, pengaturan lalu lintas, dan juga pemberian edukasi serta sosialisasi," katanya.

Para petugas juga diketahui melakukan pengaturan arus lalu lintas di dekatSPBU. Sebab, sejak Sabtu siang ini, terpantau sejumlahSPBU khususnya yang ada di perkotaan ramai dipadati pengunjung. Antrean pun tak terhindarkan.

Penjagaan di SPBU Cimahi dan Bandung Barat

Pihak kepolisian masih melakukan penjagaan di SPBU yang tersebar di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) pascapengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi.

Presiden Joko Widodo resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada Minggu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Berdasarkan informasi harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 ribu per liter dari Rp 7.650 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter. Serta Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.

"Kami terus melakukan pengamanan di 36 SPBU yang ada di wilayah hukum polres Cimahi mengantisipasi gejolak usai kenaikan harga BBM," ujar Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Cimahi Kompol Zulkarnaen kepada wartawan.

Di setiap SPBU, kata Zulkarnaen, disiagakan tiga personel berseragam dan berpakaian preman untuk mengawasi aktivitas pengendara yang hendak mengisi BBM pasca kenaikan harga.

"Pengamanan ini antisipasi panic buying dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya dampak dari kenaikan ini. Di setiap SPBU ada 3 personel yang menjaga, personel berseragam dan (berpakaian) preman," ucap Zulkarnaen.

Sejauh ini pihaknya memastikan kondusifitas di 36 SPBU yang ada di Cimahi dan Bandung Barat. Pihaknya juga mengatakan antrean pengendara mulai berkurang signifikan ketimbang sebelum kenaikan harga diumumkan.

"Pascakenaikan BBM antrean mulai berkurang, memang sebelumnya ada yang kecewa antre lama tapi kebagian harga baru. Kita tetap kawal sekaligus melakukan pengaturan lalulintas dan pengamanan di ruas jalan antisipasi adanya antrean lagi," tutur Zulkarnaen.

Selain di Cimahi dan Bandung Barat, sejumlah SPBU di Kabupaten Subang juga mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pengendara yang akan mengisi BBM.

"Allhamdulilah dengan adanya terkait kenaikan harga BBM yang diumumkan Pemerintah Pusat barusan untuk di wilayah Pabuaran Subang aman terkendali tidak terlalu mengantre," ujar Kapolsek Pabuaran Iptu Udin Awaludin

Menurut Udin, stok BBM jenis Pertalite, Solar, maupun Pertamax masih mumpuni untuk beberapa hari ke depan. "Untuk stok pun normal serta antrean pun landai tidak panjang," katanya.

Sementara itu, selain di wilayah Pabuaran, polisi dari Polsek Cibogo, Kabupaten Subang pun melakukan pengecekan SPBU pasca naiknya harga BBM yang diresmikan pada hari ini pukul 14.30 WIB.

"Laporan dari SPBU wilayah hukum Polsek Cibogo kondisi SPBU di Cibogo sampai dengan saat ini masih kondusif tidak ada antrean panjang," kata Kapolsek Cibogo AKP Ikin Sodikin.

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat menaikan harga BBM jenis Pertalite yang semula di harga Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter, untuk Solar yang tadinya diharga Rp 6.800 per liter serta Pertamax yang kini menjadi Rp. 14.500 per liter.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads