Merasakan Sensasi Lampu Merah Terlama di Bandung

Merasakan Sensasi Lampu Merah Terlama di Bandung

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 04 Sep 2022 09:35 WIB
Lampu merah terlama di Bandung.
Merasakan sensasi lamanya lampu merah di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie Bandung (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar).
Bandung -

Perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie Kota Bandung begitu tersohor. Karena, waktu pergantian perubahan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu merah di perempatan itu lama. Bahkan, disebut yang paling lama di Kota Bandung.

Banyak warga yang mengaku kesal karena menunggu antrean untuk bisa melintasi perempatan tersebut. Antrean kendaraannya memang panjang. Mungkin bisa satu kilometer lebih.

detikJabar merasakan sensasi menunggu nyala lampu hijau di perempatan Samsat itu, julukan perempatan Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie. Siklus pergantian warna lampu dari merah ke hijau, atau sebaliknya sekitar tiga menitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar mencoba menghitung total waktu antrean. Dari catatan detikJabar, pada Jumat (28/8/2022) pagi, perubahan warna lampu hijau ke merah sekitar 180 detik atau tiga menit. Sedangkan, dari merah ke hijau sekitar 240 detik atau menitan.

Jalan Soekarno Hatta yang notabene ruas utama menuju Kota Bandung menjadi faktornya. Volume kendaraan di ruas jalan ini begitu padat, baik dari arah Cibiru maupun Buahbatu. Sehingga, terjadi antrean kendaraan. Kondisi demikian bisa menambah waktu tunggu antrean lampu merah di Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie.

ADVERTISEMENT

detikJabar pernah merasakan mengantre lebih dari 10 menit di perempatan ini, tepatnya pada Senin pagi. Antrean atau kemacetannya bisa sampai di jembatan dekat Jalan Cidurian Selatan. Selain itu, ada penghambat lainnya yakni dua gang sebelum Disnakertrans Jabar, kalau dari arah Cibiru menuju ke Samsat. Mobil yang keluar dari jalan tersebut menuju Soekarno Hatta menghambat laju kendaraan lain.

Tapi, pada jam-jam tertentu perempatan ini juga terbilang lancar. Senin pagi, dan waktu sore hari menjadi jam 'horor' di perempatan tersebut. Padat dan macet. Petugas juga selalu siaga mengatur di perempatan itu. .

Salah seorang yang pernah merasakan sensasi mengantre untuk bisa menembus perempatan horor adalah Yanuar (32). Warga Kabupaten Sumedang mengaku kerap kesal ketika melintas di perempat lampu merah Jalan Soekarno-Hatta-Abrahim Adjie, atau yang juga dikenal sebagai 'lampu merah samsat'. Yanuar mengaku kerap terjebak macet hingga setengah jam lebih.

"Kalau jam tertentu dan hari Senin, pagi itu macet. Kesal dan sudah biasa. Pernah saya sampai 45 menit di situ," kata pengguna roda empat itu.

Yanuar juga mengaku pernah menggunakan motor untuk bolak-balik Kota Bandung dan Sumedang. Waktu tempuhnya berbeda ketika melintas di Soekarno-Hatta.

"Motor bisa 20 menitan menunggu. Itu tuh pas Senin ya pagi. Kalau hari lainnya dan bukan jam sibuk mah lancar-lancar saja," kata Yanuar.

(sud/mso)


Hide Ads