Peresmian Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Kota Bandung menuai kecaman usai diresmikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada Minggu (28/8/2022).
Kemenag RI pun menyesalkan kehadiran Yana dalam peresmian Gedung Dakwah ANNAS. Bahkan, sejumlah organisasi dan lembaga riset pun melakukan hal yang sama. Sejumlah pihak 'memanas' usai peresmian Gedung Dakwah ANNAS.
DetikJabar mencoba mendatangi gedung dakwah tersebut. Kondisinya sepi, tak ada aktivitas apapun. Hanya ada seorang penjaga yang berada di dalam gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung ini berada di Jalan R.A.A Martanegara nomor 30 Turangga, Kota Bandung. Persis depan markas Sesko TNI. Lokasi gedung berhadapan dengan gerbang menuju Sesko TNI.
Penjaga gedung langsung menyodorkan buku tamu. Katanya, tamu yang datang wajib mengisi buku kehadiran atau kunjungan. Di dalam gedung pun tak ada aktivitas, hanya ada dua motor yang terparkir di dalam. Gedung Dakwah ANNAS ini tiga lantai.
Menurut penjaga yang enggan disebut namanya, saat ini gedung dakwah belum digunakan sama sekali. Pembangunan gedung sudah rampung. Namun, fasilitas pendukungnya belum. Kajian atau kegiatan lainnya belum bisa digelar.
"Ya aman-aman saja. Belum ada aktivitas sama sekali," kata salah seorang penjaga saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (2/9/2022).
Ia tak menampik usai menuai polemik, muncul beberapa orang yang memotret gedung. Ia juga mengaku tak tahu menahu tentang polemik yang muncul usai gedung diresmikan. "Saya mah tugasnya menjaga saja. Kalau hal-hal lain, silakan ke pengurus langsung," ucapnya.
Respons Ketua ANNAS
Ketua Umum Pusat ANNAS KH Athian Ali menjelaskan tentang kelompoknya. Athian tak menampik kelompoknya secara terang-terangan anti-syiah. Tapi, di sisi lain, Athian memberi pernyataan bahwa kelompoknya toleran dengan agama apapun.
"ANNAS toleran terhadap perbedaan agama apapun, perbedaan mazhab. Apalagi saya tidak dari ormas tertentu. Saya sangat menghormati NU, saya menghormati Muhammadiyah dan Persis," kata Athian kepada detikJabar, Jumat (2/9/2022).
Athian juga menjelaskan perjalanan ANNAS hingga akhirnya meresmikan gedung dakwah. Selama ini, Athian mengaku mendapat dukungan dari berbagai pihak.
"Mulai dari musyawarah menjelang deklarasi tahun 2012. Hadir Pak Gubernur, waktu itu Pak Aher. Hadir juga Wali Kota waktu itu Dada Rosada," kata Athian.
"Pada waktu deklarasi ANNAS juga waktu itu yang yang mewakili, yang diutus gubernur hadir. Dan, mendukung. Ketika kita muzakara hadir Pak Wagub waktu itu. Dan, ketika peletakan batu pertama, hadir utusan-utusan gubernur, Wali Kota Bandung, kapolres dan semuanya ikut peletakan batu pertama," kata menambahkan Athian.
Sementara itu, dikutip dari detikNews, Staf Khusus Menteri Agama bidang Kerukunan Umat Beragama Nuruzzaman menyesalkan Walikota Bandung Yana Mulyana meresmikan Gedung ANNAS. Menurutnya, hal itu bukan tempatnya seorang kepala daerah yang mendukung sikap ormas yang bertentangan dengan prinsip agama.
Bib Zaman, panggilan akrabnya, ANNAS dianggap secara terang-terangan menebarkan kebencian jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar ajaran agama.
"Jadi menurut saya bukan pada tempatnya Walikota memfasilitasi bahkan mendukung pandangan dan sikap yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Posisi negara harusnya memoderasi," ujar Bib Zaman dikutip di situs resminya, Jumat (2/9/2022).
(sud/iqk)