Esther Gayatri, Pilot Perempuan yang Bertaruh Nyawa Terbangkan N-219

Esther Gayatri, Pilot Perempuan yang Bertaruh Nyawa Terbangkan N-219

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 02 Sep 2022 06:00 WIB
Esther Gayatri Saleh
Esther Gayatri Saleh (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Bandung -

Esther Gayatri Saleh, perempuan satu-satunya perempuan di Asia asal Indonesia yang menjadi pilot penguji atau test pilot. Esther kini telah merilis buku tentang pengalamannya bertaruh nyawa dalam menguji pesawat untuk terbang perdana.

Esther merupakan pilot senior di PT Dirgantara Indonesia (DI). Esther menuliskan buku tentang perjuangannya menerbangkan pesawat N-219 untuk pertama kalinya. Uji terbang N-219 itu dilakukan pada 16 Agustus 2017 silam. Kisah Esther itu dituliskan dalam buku berjudul Srikandi Indonesia Bertaruh Nyawa.

Esther bersyukur pernah mengalami pengalaman yang luar biasa. Dia pun menuangkan pengalaman dalam tulisan sederhana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh sebab itu perlu ditulis dalam sebuah buku dalam bahasa sederhana, supaya bisa dipahami generasi penerus untuk mengingat adanya sejarah," kata Esther usai merilis buku di PT DI Kota Bandung, Kamis (1/9/2022).

Keberhasilan penerbangan perdana N-219 itu berkat kerja keras seluruh kru, termasuk Esther yang saat itu ditunjuk sebagai pilot in command.

ADVERTISEMENT

Stres Tingkat Dewa

Esther menceritakan tentang pengalamannya menjelang penerbangan perdana N-219 kala itu. Ia mengaku merasakan stres. Nama Tuhan selalu ia sebut saban hari menjelang penerbangan.

"Ya, saya pernah stres tingkat dewa. Pesawat tidak pernah diterbangkan oleh siapapun, dan Anda harus mencobanya. Yang tanggung siapa, saya dan kru. Saya terima kasih kepada kru yang mempercayai saya sebagai pilot in command," kata Esther.

Pesawat N-219Pesawat N-219. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)

Penerbangan perdana bagi Esther merupakan tanggung jawab besar. Setelah melewati stres dan merasa nyaman, akhirnya Esther berhasil menerbangkan N-219. Nyawa menjadi taruhannya kala itu. Sebagai komandan pilot, ia harus bertanggung jawab.

"Risikonya adalah nyawa kita. Siapa yang berani menjamin, bisa take off dan landing lagi. Kita tidak tahu, menurut buku (panduan) iya. Tapi, kami harus mempertaruhkan nyawa," ucap Esther.

"Setelah take off saya merasa terlepas dari belenggu. Oleh sebab itu beban seperti terlepas. Selebihnya ada penerbangan lagi, dan lagi," kata Esther menambahkan.

Pilot Penguji Perempuan

Direktur Keuangan Manajemen Risiko dan SDM PT DI Wildan Arief mengaku kagum dengan Esther. Bagi Wildan, Esther merupakan pilot perempuan yang berani di dunia. Bahkan, ia menilai satu-satunya pilot penguji perempuan di dunia.

"Capt Esther bisa membuat produk anak bangsa lebih hebat lagi. Ia membuktikan kemampuan pesawat N-219 sangat ideal," kata Wildan dalam sambutannya.

Esther Gayatri SalehEsther Gayatri Saleh saat peluncuran buku Srikandi Indonesia Bertaruh Nyawa. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)

Wildan berharap produk anak bangsa bisa terus mengudara di Nusantara. Wildan juga mengaku memiliki target meningkatkan produksi N-219. Saat ini, PTDI saat ini memproduksi dua unit N-219 setiap tahun.

Dikutip dari detikNews, Esther menjadi andalan PT DI guna kepentingan uji coba pesawat ketika tuntas dirakit. Menurut Esther, test pilot dan pilot operator sangat berbeda meski kesamaan kedua pekerjaan tersebut ialah memiliki risiko tinggi berkaitan keselamatan jiwa.

"Berbeda antara pilot penguji pesawat dengan pilot operator. Memang sebagai pilot penguji pesawat itu tidak mudah, intinya harus memiliki dedikasi kuat dan keahlian khusus. Profesi test pilot ini tantangannya juga berbeda, sebab harus menguji pesawat yang belum pernah diterbangkan orang lain," kata Esther.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Citilink Ungkap Kronologi Pilot Meninggal Usai Mendarat Darurat"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads