Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengidentifikasi penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox setelah ditemukan satu kasus beberapa waktu lalu.
Pasien cacar monyet pertama di tanah air merupakan seorang warga DKI Jakarta. Kasus pertama itu ditemukan setelah Kemenkes melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 41 sampel dari pasien suspek cacar monyet.
"Kita sudah identifikasi 41 suspek dengan menggunakan Whole Genome Sequencing, ditemukan 1 dari 41 pemeriksaan dan itu. Kita terus lakukan identifikasi," ujar Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dante mengatakan pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut sudah dilakukan penanganan termasuk diberikan obat-obatan agar kondisinya terus membaik.
"Laporan terakhir yang kami terima sudah mulai ada perbaikan klinis setelah diberikan obat-obatan oleh dokter. Jadi terus kita pantau dan tangani," kata Dante.
Masyarakat diminta tak terlalu khawatir karena penularan cacar monyet tak seperti COVID-19 yang melalui dahak dan batuk, tetapi penularan cacar monyet ini melalui kontak secara langsung.
"Jadi luka cacar monyet itu, luka yang menempel di kulit. Seperti misalnya melalui hubungan seksual dengan kontak langsung pada saat kontak erat dan sebagainya," ujar Dante.
Sementara untuk mencegah penularan cacar monyet ini, pihaknya akan terus berupaya untuk mendatangkan vaksin cacar monyet dari dari luar negeri karena sampai saat ini masih belum tersedia.
"Vaksin didatangkan langsung dari Denmark dan sedang kita upayakan, masih belum ada sampai sekarang, tapi sedang diupayakan. Semoga bisa tersedia dalam waktu yang lebih cepat," tutur Dante
(iqk/iqk)