6 Fakta Seputar Ikan Dewa Cibulan yang Mati Massal

6 Fakta Seputar Ikan Dewa Cibulan yang Mati Massal

Muhammad Fadhil Raihan - detikJabar
Rabu, 31 Agu 2022 16:49 WIB
Penampakan ikan dewa yang mati massal di Cibulan Kuningan
Penampakan ikan dewa yang mati massal di Cibulan Kuningan (Foto: istimewa)
Kuningan -

Baru-baru ini beredar video di aplikasi perpesanan yang menampilkan beberapa 'Ikan Dewa' yang mendadak mati di objek wisata Cibulan, Kuningan, Jawa Barat. Konon, Ikan Dewa tersebut menyimpan cerita yang melegenda, sehingga dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.

Ikan Dewa tersebut memiliki nama latin Tor soro yang mana termasuk ke dalam genus Tor. Selain itu, Ikan Dewa ini juga memiliki berbagai fakta menarik yang belum banyak dikenal masyarakat.

1. Memiliki Banyak Nama

Selain dikenal sebagai Ikan Dewa di Kuningan, ikan ini juga memiliki nama lain di beberapa daerah di Indonesia. Di belahan lain Jabar, ikan ini bisa disebut Ikan Kancra, di Jateng dan Jatim disebut Ikan Tombro, di Sumatera dapat disebut ikan Semah, ikan Batak, ikan Lempon, ikan Curong, ikan Sepan, ikan Ihan, ikan Masheer, ikan Torsoro, dan Ikan Kelah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, ikan dari genus Tor ini ditemukan terdapat empat jenis, yaitu Tor tambroides, Tor douronensis, Tor tambra, dan Tor soro.

2. Langka dan Mahal

Ikan Dewa merupakan salah satu ikan yang pertumbuhannya tergolong lambat. Ikan yang dapat dikonsumsi ini memerlukan waktu sekitar satu tahun agar dapat dimakan.

ADVERTISEMENT

Waktu yang lama tersebut membuatnya dibanderol dengan harga yang cukup mahal, perkiraan bisa mencapai ratusan ribu per kilonya.

Bahkan pada suatu momen tertentu juga ikan Dewa dapat dibanderol sampai jutaan rupiah. Tingginya harga ikan ini juga disebabkan karena keberadaannya yang semakin langka.

3. Habitat Ikan Dewa

Ikan Dewa dapat ditemukan di sejumlah daerah, seperti di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Dalam habitatnya, ikan ini senang hidup di daerah pegunungan yang memiliki air deras.

Ikan Dewa ini dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari satu meter dengan bobot lebih dari 30 kg. Pertumbuhannya yang lambat membuat ukuran tersebut dapat dicapai dengan umur sekitar belasan hingga puluhan tahun.

4. Mitos Ikan Dewa

Berdasarkan cerita dari salah satu pengelola objek wisata Cibulan, ikan Dewa merupakan jelmaan pasukan Prabu Siliwangi yang dikutuk karena tidak setia pada Kerajaan Pajajaran.

Populasi ikan Dewa di kolam Cibulan juga disebut tidak pernah berkurang ataupun bertambah sampai memenuhi kolam.

Konon juga, ikan Dewa ini dapat berpindah tempat dengan sendiri ketika kolam sedang dikuras. Setelah kolam terisi kembali, maka ikan ini pun akan kembali dengan sendirinya.

5. Cara Mati yang Unik

Salah satu keunikan dari ikan Dewa adalah ketika mati jasadnya akan tenggelam di dasar kolam.

Berbeda dengan ikan pada umumnya yang akan terapung di atas kolam apabila mati. Namun, ikan Dewa ini juga tetap mengeluarkan bau amis ketika mati.

Kemudian kematian ikan Dewa juga akan diperlakukan layaknya manusia, yaitu dikubur dengan kain kafan.

Hal tersebut adalah salah satu tradisi warga setempat, namun ikan Dewa tersebut tidak sampai 'disekar' ataupun didoakan.

6. Konsumsi yang Unik

Ikan Dewa yang dikeramatkan ini disebut memiliki makanan favorit apel merah. Kemudian, ikan Dewa ini juga memiliki cara makan yang unik, yaitu membuang kulit dari makanan yang dikonsumsi, misalnya seperti kacang kulit.

Keunikan makanan ikan keramat ini juga terkadang mengundang beberapa pengunjung untuk mencoba peruntungan dengan memberinya makan dengan tujuan tersendiri.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads