Sepanjang 2022, sebanyak 59 warga Kabupaten Sukabumi dinyatakan positif HIV/AIDS, didominasi kelompok lelaki suka lelaki (LSL).
"Sama seperti di kota besar juga, paling tinggi sekarang itu LSL yang positif itu, yang reaktif itu. Kedua sekarang itu ibu rumah tangga atau ibu hamil. Mungkin dari suaminya atau memang dia praktik, mungkin dari PSK atau STS, si perempuan kemungkinan besar itu ya open BO atau mungkin dia berhubungan seks sebelum menikah (secara tak sehat)," kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Dadang Sucipta kepada detikJabar, Rabu (31/8/2022).
Disinggung soal data, Dadang mengatakan selama Januari hingga Agustus tahun ini ada 59 orang mengidap HIV/AIDS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Januari hingga Agustus 2022. 59 orang. Ini secara keseluruhan belum dipisahkan LSL dan lain-lain masih total (penanganan) yang sudah berobat 23 orang, 37 masih diperiksa. Data terbaru paling tinggi kan LSL, datanya ada di komputer di kantor nanti kami akses ya datanya," ujarnya.
Untuk upaya penanganan hingga sosialisasi, pihak KPA sendiri menjelaskan sudah melakukan beragam langkah. Mulai dari melibatkan kalangan LSL sendiri hingga sejumlah elemen masyarakat untuk mulai peduli AIDS.
"Alhamdulillah penanganan sudah lengkap dari mulai LSL, masyarakat, pekerja, ustaz media juga, warga, posyandu sudah pada peduli AIDS. Ada tiga yang disebut peduli, memetakan, edukasi terakhir tidak diskriminatif," jelasnya.
"Pertama bisa memetakan orang-orang yang punya resiko kan ketahuan yang berisiko tinggi terhadap HIV yang kedua tugasnya fungsinya mengedukasi mensosialisasi dan kalau bisa mendampingi ke puskesmas untuk di test, ketiga menjaga jangan sampai ada diskriminasi dan stigma terhadap yang sudah dinyatakan positif HIV," sambung Dadang merinci soal upaya penanganan pihaknya.
(sya/iqk)