Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga 73 persen dari tahun lalu. Sampai dengan bulan Agustus 2022 ini, Dinas Kesehatan Ciamis mencatat ada 594 kasus. Bahkan 6 orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ciamis Acep Joni mengatakan pada bulan Agustus 2022 ini sebanyak 54 kasus dengan 1 orang meninggal dunia. Sedangkan total kasus dari Januari sampai Agustus ini sebanyak 594 kasus.
"Jumlah kasus yang banyak ditemukan berdasarkan puskesmas paling banyak itu wilayah perkotaan. Seperti Puskesmas Ciamis sebanyak 155 kasus, kemudian Handapherang 54 kasus dan Baregbeg sebanyak 52 kasus," ujar Acep Joni, Selasa (30/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan berdasarkan usia, Dinas Kesehatan Ciamis mencatat paling banyak terkena DBD adalah usia 15 sampai 44 tahun dan 44 tahun ke atas.
Meningkatnya kasus DBD di Ciamis ini karena saat ini Puskesmas lebih intensif terhadap kasus non-Covid-19. Setelah dua tahun sebelumnya, para nakes di puskesmas lebih fokus terhadap penanganan Covid-19.
"Memang kasus DBD Ciamis saat ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya," kata Acep.
Acep pun menyebut curah hujan saat ini mempengaruhi peningkatan kasus DBD di Ciamis. Genangan air yang timbul setelah hujan berpotensi menjadi sarang nyamuk untuk berkembangbiak.
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Ciamis mencegah peningkatan kasus DBD dengan melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dinkes Ciamis pun meminta masyarakat turut serta dalam gerakan PSN.
"Kami pun terus memberikan sosialisasi dan penyuluhan Mengani PSN kepada masyarakat. Supaya angka kasus DBD Ciamis bisa ditekan," katanya.
(dir/dir)