Warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) wajib mewaspadai penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengancam di awal musim penghujan tahun 2022 ini. 10 warga dikabarkan meninggal akibat DBD.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB sejak Januari hingga Juli 2022 tercatat ada 957 kasus DBD yang ditangani 32 Puskesmas dengan 10 orang di antaranya meninggal dunia.
Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan dengan kasus DBD pada tahun 2021 lalu. Sejak Januari hingga Oktober, hanya terdapat 260 kasus dengan satu orang di antaranya meninggal dunia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini sampai Juli sudah 957 kasus dan 10 orang meninggal dunia. Kalau tahun lalu Januari sampai Oktober hanya 260 kasus dengan 1 orang meninggal," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasyihan saat dihubungi detikJabar, Selasa (26/7/2022).
Faktor lain yang menyebabkan kasus DBD pada tahun 2022 meningkat ketimbang tahun 2021 yakni pelaporan kasus ke puskesmas yang mulai normal lagi.
"Kalau 2021 itu karena ada banyak kasus yang tidak terlaporkan. Puskesmas dan rumah sakit sedang fokus vaksinasi COVID-19 jadi petugasnya banyak yg tersedot ke situ. Artinya DBD ini tidak terperhatikan pelaporannya. Nah kalau tahun sekarang sudah kembali normal," kata Nurul.
Nurul mengatakan kecamatan yang paling banyak muncul kasusnya yakni Kecamatan Padalarang, Lembang, Batujajar, serta Cikalongwetan. Hal tersebut karena daerah itu menjadi endemis DBD.
"Setiap tahunnya kasus DBD di empat kecamatan itu memang paling banyak kalau dibandingkan kecamatan lainnya. Dan kalau di tingkat kabupaten kota, KBB memang bisa dikatakan endemis juga karena selalu ada kasus," tutur Nurul.
Nurul menyebut di tengah melonjaknya kasus DBD turut meningkat juga permintaan fogging atau pengasapan yang masih dipercaya sebagai upaya ampuh mencegah kasus DBD.
"Biasanya hanya 1 kali sebulan, sekarang bertambah. Upaya lebih bagus itu sebetulnya PSN dan abatisasi. Cuma masyarakat lebih tenang kalau ada fogging," kata Nurul.
Nurul mengingatkan masyarakat di Bandung Barat wajib mewaspadai potensi penularan DBD mengingat saat ini baru masuk musim hujan. Peringatan diutamakan untuk masyarakat yang ada di perkotaan.
"Jadi potensi penularannya masih sangat mungkin terus bertambah, apalagi kan sekarang baru awal musim hujan," ujar Nurul.
(dir/dir)