Ngeri! 1.000 Orang Tewas Akibat Amukan Banjir Pakistan

Kabar Internasional

Ngeri! 1.000 Orang Tewas Akibat Amukan Banjir Pakistan

Tim deitikNews - detikJabar
Minggu, 28 Agu 2022 15:08 WIB
Flood victims receive boiled rice from relief workers, after taking refuge on a motorway, following rains and floods during the monsoon season in Charsadda, Pakistan August 27, 2022. REUTERS/Fayaz Aziz
Darurat! 30 Juta Orang Terdampak Banjir di Pakistan (Foto: REUTERS/FAYAZ AZIZ)
Pakistan -

Kematian akibat banjir di Pakistan mencapai 1.033 jiwa. Jumlah itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) Pakistan sejak Juni 2022

Mengutip detiknews dari lansiran AFP, Minggu (28/8/2022), dalam 24 jam terakhir disebutkan 119 orang meninggal dunia saat hujan deras masih terus mengguyur. Musim hujan tahunan ini penting untuk pengairan, tetapi dampaknya sangat mengerikan.

Pada bencana banjir terakhir, NDMA menyebut 33 juta orang terdampak. Selain itu 2 juta hektare tanaman siap panen musnah, 3.451 KM jalan rusak dan 149 jembatan hancur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Pakistan sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani banjir musim hujan ini. Para pejabat setempat mengatakan banjir tahun ini sebanding dengan banjir tahun 2010, yang tercatat sebagai yang terburuk ketika sedikitnya 2.000 orang tewas dan nyaris seperlima wilayah Pakistan terendam banjir.

"Saya tidak pernah melihat banjir besar seperti ini karena hujan dalam hidup saya," ucap seorang petani setempat, Rahim Bakhsh Brohi, yang berusia 80-an tahun dari Sukkur, Provinsi Sindh.

ADVERTISEMENT

Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global, daftar yang disusun LSM lingkungan Germanwatch dengan memasukkan negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim.

Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif membatalkan rencana kunjungan ke Inggris untuk mengawasi respons penanganan banjir dan memerintahkan militer negara itu untuk mengerahkan setiap sumber daya untuk membantu pemulihan.

"Saya telah melihat dari udara dan kehancuran tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata," ucapnya usai mengunjungi area Sukkur.

"Kota, desa dan panen terendam air. Saya merasa tingkat kehancuran ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar PM Sukkur.




(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads