Senam SKJ di Kota Sukabumi Pecahkan Rekor MURI

Senam SKJ di Kota Sukabumi Pecahkan Rekor MURI

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 27 Agu 2022 10:46 WIB
Kota Sukabumi berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui pemecahan rekor kegiatan olahraga bertajuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ).
Kota Sukabumi berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui pemecahan rekor kegiatan olahraga bertajuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ). (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Kota Sukabumi berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui pemecahan rekor kegiatan olahraga bertajuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ). Rekor ini sukses didapatkan karena diikuti oleh jumlah peserta terbanyak yaitu mencapai 18 ribu peserta.

"Jadi tentunya saya yakin benar bahwa hari ini kita bukan hanya sekedar melaksanakan pemecahan rekor MURI saja tapi bagaimana kita ingin memotivasi anak-anak para pelajar sehingga mereka memiliki angka dan tingkat kebugaran yang semakin baik," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di SMAN 1 Kota Sukabumi, Sabtu (27/8/2022).

Besar harapan, anak-anak zaman milenial yang saat ini termasuk dalam bonus demografi dapat tumbuh sehat sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak sekarang kan cenderung mager yah, nah mudah-mudahan dengan kegiatan kali ini memotivasi mereka untuk bergerak, olahraga sehingga sehat dan bugar menjemput Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Ketua Igornas Kota Sukabumi Yosef Firdaus menambahkan, pelaksanaan pemecahan rekor MURI SKJ ini disiarkan langsung dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Gelora Bung Karno, Jakarta. Setidaknya ada 18 ribu peserta yang terdiri dari siswa tingkat SD, SMP, SMA sederajat baik sekolah swasta maupun negeri.

ADVERTISEMENT

"Untuk persiapannya kita sudah 2 minggu yang lalu terus push anak-anak. Selain menghafal gerakan senam SKJ, mereka juga mengisi link kepesertaan untuk dikirim ke kementerian," kata Yosef.

Senam SKJ ini bisa dibilang sebagai olahraga jadul (zaman dulu). Yosef menyebut, SKJ diadopsi dari tahun 1984 yang kemudian dimodifikasi demi menarik minat para siswa.

"Alhamdulillah kita dari Gornas mendorong terus kepada kesatuan pendidikan agar minimal 1 minggu sekali ada kegiatan SKJ serentak di sekolah. Betul memang sebelumnya peminatan SKJ ini kurang begitu baik, oleh sebab itu perlu ada pemutakhiran gerakan dari musik itu sendiri," katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads