PLTU Jabar 2 Palabuhanratu akhirnya buka suara soal ceceran batu bara di Pantai Cipatuguran atau tepatnya di Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.
Melalui dua orang manajernya, pihak PLTU mengatakan sudah melakukan aksi pembersihan selama dua hari terakhir termasuk hari ini. Tidak hanya pembersihan, pemantauan juga akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Untuk tindak lanjut tumpahan batu bara yang jadi pemberitaan yang lalu, kami sudah action dua hari yang lalu teman-teman langsung action Insya Allah kami akan pantau terus beberapa hari ke depan dan kondisi cuaca memang cukup ekstrim di beberapa minggu bahkan sebulan dua bulan ini sehingga potensi ke depan kita akan pantau terus. Apakah mingguan atau harian kalau memang ada muncul lagi kita akan gerak," kata Lutfi Nulhakim, Manajer Energi Primer pada PLTU Jabar 2 Palabuhanratu, Selasa (23/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait asal muasal kemunculan batu bara tersebut, Lutfi mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun, ia membenarkan soal adanya musibah terhadap kapal tongkang yang beroperasi mengangkut batu bara ke PLTU.
"Kalau untuk dari mana asalnya kita terus terang dari mana kita juga belum tahu, tapi seingat kita dulu beberapa tahun yang lalu pernah ada (kecelakaan) bisa jadi ini adalah bekas saat yang lalu. Kemudian dipicu oleh kondisi cuaca, buktinya ini batu batu yang besar juga ke angkat yang penting nanti kita akan action terus memonitor kebersihan di sini, walaupun kita tidak lihat ini tanggung jawab siapa, karena secara batu bara sebelum itu masuk ke PLTU bukan ranah kami," jelas dia.
"Tapi ini (pembersihan) sebagai bentuk tanggung jawab moral kami, kami akan apapun kami lakukan supaya ini lebih nyaman dan bersih, ini lingkungan kita bersama," sambung dia.
Agar kejadian serupa tidak terulang, Lutfi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Jetty manajemen. Jetty yang dimaksud Lutfi adalah pihak yang melakukan kegiatan bongkar muat batu bara ke tongkang.
"Agar tidak terulang lagi, setelah kejadian munculnya batu bara ini kita sudah berkoordinasi dengan manajemen yaitu Jetty manajemen agen terutama kita kumpulkan agen-agen, bahkan yang membersihkan juga dari pihak mereka," ujar Lutfi.
Manajer Administrasi PLTU Jabar 2 Palabuhanratu Asmadi menambahkan pihaknya akan fokus dalam penanganan terkait lingkungan terutama sampah.
"Saya rasa kita sudah banyak memberikan solusi terkait masalah sampah, kita sudah memanfaatkan sampah kayu yang ada di sekitar Pantai Loji, tau sendiri di Pantai Loji pusatnya sampah kayu yang demikian banyak dan masif, sekarang kita sudah memanfaatkan untuk bahan baku Co-Firing sampahnya itu, di daur ulang," kata Asmadi.
Dia menjelaskan Co-Firing adalah rencana substitusi batubara pada rasio tertentu dengan bahan biomas-sa seperti wood pellet, cangkang sawit dan sawdust atau serbuk gergaji.
"Intinya kita manfaatkan sampah kayu di Pantai Loji, kita cacah kita bantu mesin cacahnya dan kita buat juga disana, dan sekarang sudah bermanfaat untuk bahan baku Co-Firing unit. Bisa ditanya bagaimana kita berperan serta dalam kebersihan itu salah satunya kita sudah berupaya tadi memanfaatkan sampah limbah kayu untuk pembangkit listrik Co-Firing," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ceceran batu bara yang sempat berserakan di pesisir Pantai Cipatuguran atau tepatnya di Pantai Batu Bintang, Teluk Palabuhanratu kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi pagi ini menghilang dari pandangan.
Kabar diperoleh detikJabar, pembersihan batu bara itu dilakukan oleh sejumlah petugas dari PLTU sejak Senin (22/8) kemarin. Pantauan detikJabar, hingga Selasa (23/8/2022) pagi sejumlah petugas dengan seragam bertuliskan Industrial Cleaning nampak hilir mudik di lokasi.
(sya/mso)