Hermina (60), emak-emak Ciamis yang bangun tembok 3 meter bersedia membuka kembali tembok yang tutup jalan gang di Janggala, Kelurahan Ciamis. Namun ia meminta jaminan keamanan dan ketertiban dari aparat pemerintah setempat dan warga.
Hermina menegaskan bersedia membuka tembok asalkan warga yang melintas menghargainya dan tidak selalu menyalahkannya.
"Bangun tembok ini habis biaya cukup besar. Saya akan membongkarnya sendiri. Saya bersedia membuka tembok asalkan ingin dihargai tidak selalu disalahkan," katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (20/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hermina sendiri mengaku menutup gang dengan tembok lantaran merasa tidak enak dengan sikap warga atau tetangganya. Ia merasa kenyamanan dan keamanannya terganggu.
Ia menyebut beberapa kali pun rumahnya jadi sasaran vandalisme dengan gambar tidak senonoh. Bahkan ada orang yang tidak bertanggung jawab mencoba merusak rumahnya dengan menggores-gores tembok dinding menggunakan. Batu.
Warga Ciamis tembok akses gang di kawasan Janggala Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar |
"Saya merasa tidak enak oleh warga disini, saya selalu disalahkan. Rumah di coret-coret, barang pada hilang. Sabar juga ada batasnya," ujar Hermina.
Hermina menyebut sebagai warga Janggala, Ciamis, ia merasa diasingkan. Padahal Hermina pun ingin dihargai dan tidak selalu disalahkan.
Ia pun mengaku dulu jalan tersebut milik orang tuanya kemudian diberikan untuk jalan sekitar 1,5 meter. Pembangunan jalan pun dilakukan oleh dana pribadinya. Padahal gang tersebut sudah jalan umum.
"Saya hanya ingin dihargai jangan selalu disalahkan. Padahal dulu gang ini saya yang bangun. Saat ini anak saya ingin beli motor karena jalan jelek lalu saya tembok," ucap Hermina yang merupakan seorang janda dan tinggal sendiri di rumahnya.
(yum/yum)











































