Ngobrol Santai bareng WN Jepang: Dari Nasi Liwet hingga Kakek Sugiono

Serba-serbi Warga

Ngobrol Santai bareng WN Jepang: Dari Nasi Liwet hingga Kakek Sugiono

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 20 Agu 2022 04:40 WIB
Pehobi selancar Takayuki Okada, pria 40 tahun asal Tokyo, Jepang
Pehobi selancar Takayuki Okada, pria 40 tahun asal Tokyo, Jepang (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Takayuki Okada, pria 40 tahun asal Tokyo, Jepang itu melangkahkan kakinya masuk ke hotel tempatnya menginap, di kawasan Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Tangan kanannya menenteng papan surfing yang baru saja ia pakai berselancar di Pantai Cimaja.

Dengan sopan ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan, ia juga tidak keberatan saat detikJabar menyapa dan memintanya untuk terlibat dalam obrolan ringan. Ia meminta izin untuk membersihkan diri.

"Sebentar saya mandi sebentar," ucapnya ramah seraya berpamitan naik ke kamarnya menginap, Jumat (19/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taka, demikian sapaan pria itu adalah satu dari sekian banyak turis asing yang hobi bermain selancar di kawasan Pantai Cimaja, Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Bagi masyarakat setempat khususnya pemuda di Cinaja, Taka sudah terbiasa bergaul dengan mereka bahkan kerap ikut terlibat di tongkrongan.

Pemandangan orang asing seperti Taka, sebenarnya bukan hal aneh bahkan sudah biasa bagi masyarakat wisata pantai seperti Bali dan daerah lainnya pun begitu dengan kawasan Cimaja yang kini menjadi spot surfing yang sudah dikenal masyarakat internasional khususnya pehobi selancar ombak.

ADVERTISEMENT

"Mohon maaf, Bahasa Indonesia saya sekitar 30 persen. Saya Takayuki Okada, dari Tokyo. Saya sudah biasa ke Cimaja, 2018. Setiap weekend, sudah sering begitu," kata Taka memulai perbincangannya.

Taka ternyata adalah seorang desainer di salah satu perusahaan garmen di Tangerang. "Cimaja ini adalah Second Home (rumah kedua). Aktivitas saya setiap weekend surfing," ucapnya, ia juga mengiyakan ketika ditanya apakah dia sering bergaul dan nongkrong dengan pemuda setempat.

"Kondisi ombak disini, ombak Cimaja lebih aman ya karakternya disini ombak breaknya dekat dengan pantai dan bawahnya karang bukan reef (karang tajam) kalau bawahnya reef kalau jatuh sobek," katanya seraya memperagakan ketika terjatuh karang tajam menyobek bahu dan pinggang.

"Di sini masih aman, Indonesia banyak sekali spot surfing, tapi di sini mulai beginner dan expert bisa main ombak juga konsisten setiap hari pasti ada. Saya surfing sudah 10 tahun, lokasi ini menjadi pilihan saya. Warga di tempat ini baik, susah dijelaskan tapi ramah dan baik," kata dia.

Taka juga menceritakan makanan kesukaannya. Ia memyebut masakan sunda adalah favoritnya. Terutama menurutnya nasi liwet dan ikan asin.

"Sering ngaliwet, makanan kesukaan di Indonesia, masakan Sunda, ikan asin suka, nasi liwet wuh enak, sambal suka tapi hanya sedikit. Pertama ke Indonesia tidak biasa makan sambal, lama-lama cocok indonesia food sambal. Kalau soal bahasa Sunda yang saya bisa Haturnuhun," kata pria yang mengaku memilih sendiri usai pernikahannya kandas tersebut.

Taka tertawa usai salah seorang awak media mengatakan jika dia mempunyai satu kenalan asal Jepang dan mengenal dengan baik orang tersebut. Namun sayangngnya orang yang dikenal itu tidak mengenalnya. Dengan polos Taka bertanya siapa orang itu. ia tertawa terbahak saat ia mendengar nama Maria Ozawa Aka Miyabi (bintang film dewasa) disebut.

"Kakek Sugiono lebih Famous," kata dia setengah berteriak.

Taka adalah salah satu peserta Event Cimaja Board Rider Independence Day surf Contest 2022. Hari ini ia akan bersaing dengan rekan sesama peselancar dari negara lain. "Besok (hari ini) saya ikut event di Pantai Cimaja," imbuhnya.

Sosok Taka bagi Iman alias Ambon salah seorang peselancar Cimaja sudah dianggap seperti saudara. Karena pemuda khususnya komunitas surfing sudah biasa bergaul dengan berbagai karakter orang dari berbagai negara.

"Taka sudah biasa kemana-mana ikut gabung, nongkrong dimana saja dia mau. Kadang masak nasi liwet ikut udunan (patungan) jadi sudah biasa. Pergaulan antara warga asing dengan warga lokal sudah biasa, kita saling menghormati satu sama lain," kata Ambon.

Bahkan tidak sedikit warga Cimaja yang kemudian terlibat romansa percintaan hingga menikah. "Ada pria bule menikah dengan warga di sini. Begitu juga banyak pria warga di sini yang menikah dengan warga asing, bergaul selancar dan menikmati keindahan pantai berujung hubungan serius antar negara," tutur Ambon.

(sya/yum)


Hide Ads