Setiap tahunnya, Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi ajang yang ditunggu-tunggu seluruh lapisan masyarakat. Upacara bendera, pawai, dan beragam perlombaan menjadi aktivitas yang dinanti-nantikan.
Sayangnya, perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di wilayah Jawa Barat, malah menjadi kabar duka di Tasikmalaya. Dua warga meninggal dunia saat melakukan perlombaan yang jadi tradisi di hari kemerdekaan.
Ibu Muda Meninggal Saat Lomba Balap Karung
Kabar duka pertama muncul dari Kampung Gunung Bubut, RT 02 RW 03, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Kala tengah berlomba balap karung, seorang ibu muda bernama Rini (29) terjatuh. Nahas, tangannya yang sibuk memegang lipatan karung goni tersebut menyebabkan dirinya tak sempat melindungi kepalanya yang terantuk batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana meriah, sorak-sorai, dan gelak tawa yang memenuhi lokasi seketika berubah ketika Rini jatuh tersungkur dan hilang kesadaran. Singkat cerita, korban sempat dibawa ke klinik, tapi nyawanya tidak tertolong.
Duka semakin menyelimuti keluarga dan warga kampung tersebut setelah diketahui suami sang almarhumah, Rizki sempat memperingati istrinya untuk tidak ikut berlomba. "Saya sempat larang, jangan ikutan lomba," ucap Rizki.
Kendati tengah dirundung duka, ayah tiga anak tersebut tidak ingin menyalahkan pihak manapun dan hanya berbesar hati. Hal ini kemudian ditegaskan kembali oleh Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono.
"Suami korban dan pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapapun," ujar Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono.
Setelah disingkap lebih lanjut, diketahui Rini memang memiliki kondisi hipertensi. Hal tersebut diakui oleh Asep Muksin (54), salah satu tokoh masyarakat setempat yang mengetahui penyakit darah tinggi yang diidap korban.
"Kakak saya bidan, korban biasa ke kakak saya. Tensi darahnya selalu di kisaran 200. Pernah dianjurkan untuk memeriksakan rutin ke puskesmas," tutur Asep.
Tidak hanya itu, korban ternyata baru saja melahirkan seorang anak perempuan dua bulan yang lalu. Rini meninggalkan seorang suami dan tiga anak perempuan. Anak paling besar tengah duduk di kelas 2 SD, sedangkan si bungsu baru saja berumur 2 bulan.
Untuk membantu keluarga yang ditinggalkan, panitia lomba dan warga setempat pun melelang semua hadiah lomba dan menyerahkan hasilnya pada keluarga Rini. Meski nilainya tidak besar, Lurah Cipawitra Tata Tahyadi sangat mengapresiasi langkah tersebut.
"Namanya di kampung, hadiahnya ya seadanya saja. Tapi keputusan panitia itu harus diapresiasi," kata Tata.
Lebih lanjut, ia turut berbelasungkawa dan menyesalkan musibah meninggalnya Rini. Ia juga memberi pesan bagi berbagai masyarakat.
"Kami semua ikut berduka, tapi hikmahnya jadi pelajaran bagi kita semua agar kedepan panitia lomba lebih memerhatikan unsur-unsur keselamatan. Kemudian warga yang ikut lomba juga hendaknya sadar kondisi, jangan memaksakan," pungkasnya.
Pria Tasik Meninggal Setelah Berkaraoke dalam Memperingati Kemerdekaan
Suasana meriah dan jogetan masyarakat mengikuti lantunan lagu 'Biarlah Bulan Bicara' milik Broery Marantika yang aransemennya diubah menjadi koplo juga menjadi momen kepanikan saat Rodi Rohaedi (70) tiba-tiba jatuh lemas saat bernyanyi di atas panggung karaoke. Insiden itu terjadi di Kampung Cintamanah, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Setelah terjatuh, Rodi yang masih dalam kondisi sadar kemudian ditolong oleh warga dan dibopong ke rumah salah satu warga. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD dr. Soekardjo untuk menerima perawatan lebih lanjut.
Celakanya, kondisi Rodi kian memburuk. Pada Kamis (18/8/2022) siang, dirinya mengembuskan napas terakhirnya. Kapolsek Cibeureum AKP Yusuf Setyanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Pada saat korban sedang menyanyi karaokean di panggung dalam memeriahkan HUT RI 72 korban mendadak terjatuh lemas kemudian dibawa ke rumah warga dan korban saat itu masih sadar kemudian oleh warga diantar ke RSUD kota Tasikmalaya karena kondisinya memburuk dan pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2022 sekira jam 10.00 WIB korban meninggal dunia," ucap Yusuf.
Rodi yang kini sudah dimakamkan oleh pihak keluarga ternyata memiliki riwayat beberapa penyakit, seperti diabetes, darah tinggi, dan jantung.
"Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga. Menurut keterangan pihak keluarga korban memiliki riwayat penyakit diabetes, darah tinggi dan jantung," pungkasnya.
(yum/yum)