Momen peringatan HUT Republik Indonesia termasuk di Kota Cimahi selalu menyiratkan masa-masa perjuangan yang dilakoni para pejuang zaman dulu saat mengusir Belanda yang telah cukup lama menjajah tanah air.
Hal itu jua lah yang kemudian membuat Wali Kota Cimahi Ngatiyana menyempatkan diri untuk bertemu dan menyerap kisah-kisah, wejangan, serta permintaan dari para pejuang yang kini telah menjadi veteran.
Baca juga: Momen Spesial Walkot Cimahi di HUT ke-77 RI |
Usai upacara perayaan HUT ke-77 RI pada Rabu, 17 Agustus 2022, sembilan orang veteran bertemu Ngatiyana di ruang kerjanya. Ngatiyana mendengarkan dengan saksama segala hal yang disampaikan oleh para veteran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Ketua DPC LVRI Kota Cimahi Letkol Purn Uhen Suhendar yang antusias mengisahkan kala gempuran terus menerus yang dilakukan pejuang terhadap Belanda membuat penjajah ketar-ketir sampai akhirnya memilih mundur dan kembali ke negara asalnya.
"Jadi kami yang disebut veteran ini, yakni yang berperang melawan negara lain sampai akhirnya Indonesia merdeka. Tapi sayang mungkin banyak yang tidak diketahui generasi muda saat ini," ujar Uhen kepada wartawan.
Hingga akhirnya Indonesia telah merdeka selama 77 tahun buah perjuangan para veteran, kehidupan mereka tak semuanya sejahtera dan kadang tak terperhatikan pemerintah. Pada momen itu juga, Uhen sempat menyampaikan permintaan pembuatan kantor LVRI.
"Alhamdulillah sampai saat ini beliau (Ngatiyana) selalu membantu kami. Tapi jujur, dari awal berdiri sampai saat ini, kami DPC LVRI Kota Cimahi belum punya kantor sendiri. Jadi masih menggunakan ruangan yang diberikan Dandim Cimahi," kata Uhen.
Momen pertemuan itu juga menjadi kali pertama sepanjang sejarah berdirinya Cimahi sejak 2001 silam, veteran bisa menjejakkan kaki di ruang Wali Kota Cimahi.
"Baru kali ini kami (veteran) bisa duduk di sini (ruang rapat Wali Kota Cimahi). Biasanya yang sudah-sudah itu enggak ada," ujar perwakilan veteran dari DPC Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (Pepabri) Kota Cimahi, Kun Priambodo.
Ia mengatakan usai ditunjuk sebagai Wali Kota Cimahi, Ngatiyana tetap harus menerapkan sikap-sikap ksatria sebagai mantan prajurit TNI yang melaksanakan tugas dengan baik.
"Selamat juga atas pelantikan Pak Ngatiyana sebagai Wali Kota Cimahi. Meskipun hanya 2 bulan, tapi bulan itu menentukan. Seperti halnya bagi tentara setiap menit saja menentukan," tutur Kun.
Keluh kesahnya sebagai seorang veteran yakni lunturnya nilai-nilai kejuangan yang diwariskan para pejuang. Akan menjadi hal yang menyedihkan dan mengkhawatirkan jika generasi muda saat ini tak mengetahui sejarah dan nilai-nilai perjuangan memerdekakan Indonesia.
"Sedih sekali, generasi muda tidak mengetahui betapa kerasnya perjuangan kami dan pendahulu kami saat mengusir penjajah sampai akhirnya Indonesia merdeka. Jadi itu tugas berat untuk mengedukasi lagi masyarakat khususnya generasi muda soal nilai perjuangan," kata Kun.
Wali Kota Cimahi Serap Wejangan dan Aspirasi Veteran
Wali Kota Cimahi Ngatiyana memang mengkhususkan agenda pertemuan dengan veteran di Kota Cimahi bertepatan dengan momen perayaan HUT ke-77 RI. Ia menyadari betul betapa besar jasa para veteran terhadap kemerdekaan Indonesia.
"Hari ini saya mengkhususkan pertemuan dengan senior-senior saya, yang sekarang menjadi veteran. Saya menerima wejangan dan aspirasi, sekaligus ucapan selamat setelah dilantik menjadi wali kota," ujar Ngatiyana.
Ngatiyana mengatakan veteran yang telah memberikan kemerdekaan bagi ratusan juta rakyat Indonesia, berperan penting mengawasi jalannya pembangunan dan kemajuan salah satunya di Kota Cimahi.
"Mereka yang telah banyak makan asam garam di lapangan, tentunya paham seperti apa kondisi Cimahi yang seharusnya itu. Jadi ini juga sebagai langkah awal kolaborasi kita," tutur Ngatiyana.
Ngatiyana sudah menyerap berbagai wejangan dan aspirasi yang diutarakan para veteran. Ke depan hal-hal tersebut akan direkomendasikan untuk segera direalisasikan.
"Kita rekomendasikan apa yang mereka sampaikan ini untuk diwujudkan," kata Ngatiyana.
Tak cuma itu, Ngatiyana juga bakal berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan supaya menambah materi pembelajaran soal sejarah perjuangan agar nilai kejuangan generasi muda Cimahi bisa tertata kembali.
"Soal lunturnya nilai-nilai perjuangan, saya setuju. Banyak anak-anak sekarang yang tidak mengenal sejarah negaranya sendiri. Nanti kami komunikasikan dengan dinas pendidikan supaya menambahkan materi sejarah termasuk sejarah Kota Cimahi," ucap Ngatiyana.
(dir/dir)