Kasi Pencegahan, Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Sukabumi Hendar Iskandar menceritakan kejadian itu berlangsung pada Minggu (14/8). Mulanya, DL pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin. Namun, pihak rumah sakit tidak dapat menangani permasalahan itu.
"Jadi ceritanya dia secara pribadi datang ke rumah sakit, ke bunut (RSUD Syamsudin). Bunut nggak bisa mengevakuasi kaya gitu," kata Hendar kepada detikJabar, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut, pihak rumah sakit kemudian menyarankan DL untuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran. Di hari yang sama sekitar pukul 18.30 WIB petugas damkar akhirnya tiba di kediaman DL di Baros.
"Ada telepon ke damkar ya kita datang ke sana. Petugas yang menerima laporan bergegas ke rumah korban dan langsung melakukan evakuasi cincin yang tersangkut di alat vitalnya," ujarnya.
Proses evakuasi berlangsung selama 10 menit. Hendar mengatakan, cukup kesulitan berkomunikasi dengan korban untuk mengetahui alasan warga tersebut memasang cincin di alat kemaluannya.
"Dia ada kebutuhan khusus tuna rungu, jadi nggak bisa komunikasi kenapa bisa begitu. Tapi dia tinggal bersama keluarganya. Setelah evakuasi normal, nggak perlu dibawa ke rumah sakit lagi," tuturnya.
Baca juga: Sosok Mukti Mukti yang Selalu Penuh Semangat |
Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Kota Sukabumi Sudrajat menambahkan, selama proses evakuasi petugas tak merasa gugup. Mereka menganggap kasus itu sama seperti melepas cincin yang tersangkut pada jari.
"Biasa saja anggap aja cincin dijari. Kita pakai alat gurinda kecil yang khusus buat memotong cincin," ujarnya. (mso/mso)