Sejarah Paskibraka di Indonesia, Ada Andil Ajudan Soekarno

Sejarah Paskibraka di Indonesia, Ada Andil Ajudan Soekarno

Muhammad Fadhil Raihan - detikJabar
Selasa, 09 Agu 2022 07:30 WIB
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal DKI Jakarta Febitri Nur Tsabitah memegang bendera Merah Putih saat mengikuti Upacara Pengukuhan Paskibraka yang dipimpin Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/8/2021). Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 orang anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus mendatang. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Lukas/Handout/wsj.
UPACARA PENGUKUHAN PASKIBRAKA DI ISTANA MERDEKA (Foto: Biro Pers Setpres/Lukas)
Bandung -

Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia selalu dihiasi dengan agenda pengibaran dan penurunan bendera oleh Paskibraka. Paskibraka merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Pada perayaan Hari Kemerdekaan, biasanya Paskibraka terdiri dari 68 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Kelompok 17, Kelompok 8, dan Kelompok 45.

Pada tahun 2020, formasi tersebut tidak digunakan dalam upacara kemerdekaan di Istana negara karena pandemi COVID-19. Kini, pada HUT RI ke-77 tahun 2022 Istana Merdeka akan mengadakan upacara dengan Paskibraka formasi lengkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal DKI Jakarta Febitri Nur Tsabitah memegang bendera Merah Putih saat mengikuti Upacara Pengukuhan Paskibraka yang dipimpin Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/8/2021). Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 orang anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus mendatang. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Lukas/Handout/wsj.Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal DKI Jakarta Febitri Nur Tsabitah memegang bendera Merah Putih saat mengikuti Upacara Pengukuhan Paskibraka yang dipimpin Presiden Joko Widodo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/8/2021). Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 orang anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus mendatang. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Lukas/Handout/wsj. Foto: Biro Pers Setpres/Lukas

Anggota Paskibraka direkrut dari siswa jenjang SMA/SMK di seluruh Indonesia. Paskibraka tersebut direkrut dengan seleksi ketat yang berjenjang dari tingkat sekolah sampai tingkat nasional. Pada tingkat sekolah biasanya terdapat ekstrakurikuler Paskibraka yang bertugas dalam upacara bendera di sekolah.

Seleksi anggota Paskibraka berupa tes parade, peraturan baris berbaris (PBB), psikotes, jasmani, kebugaran dan kesehatan jasmani, serta tes pengetahuan umum dan kesenian daerah.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diketahui, tugas Paskibraka sangat erat dengan sejarah kemerdekaan Indonesia, yaitu pengibaran bendera merah putih. Maka dari itu, Paskibraka memiliki sejarah tersendiri dalam perkembangannya.

Sejarah Paskibraka


1. Dibentuk oleh Ajudan Presiden Soekarno

Paskibraka dibentuk saat menjelang peringatan HUT RI ke-2 oleh Mayor Husein Mutahar, yang mana saat itu menjadi ajudan Presiden Soekarno. Ajudan tersebut diberi tugas untuk mempersiapkan upacara bendera pada 17 Agustus 1946 di Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.

Kemudian Mayor Mutahar menunjuk lima orang pemuda sebagai perwakilan daerah untuk melakukan pengibaran bendera pusaka. Pemuda tersebut terdiri dari tiga perempuan dan dua orang pria.

2. Nama yang Berubah

Pada awalnya, Paskibraka bernama Pasukan Pengerek Bendera Pusaka sampai tahun 1972. Kemudian orang kepercayaan Mayor Mutahar, Idik Sulaeman mengusulkan nama baru pada 1973, yaitu Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka). Akhirnya nama tersebut digunakan sampai sekarang.

3. Formasi Sejak 1967

Pada saat Presiden Soeharto menjabat, tepatnya tahun 1967, Husein Mutahar kembali dipercayakan untuk mempersiapkan upacara bendera HUT RI. Kemudian Mutahar dan Idik Sulaeman merumuskan formasi 17-8-45 yang mana diambil dari tanggal kemerdekaan Indonesia.

Formasi 17-8-45 dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Kelompok 17 yang bertugas menjadi pengiring atau pemandu. Sementara itu Kelompok 8 bertugas sebagai kelompok inti pembawa dan penggerak bendera dan Kelompok 45 sebagai pengawal.

4. Utusan dari Setiap Provinsi

Pada tahun 1967, formasi Paskibraka 17-8-45 belum menggunakan setiap utusan dari masing-masing provinsi. Pada tahun tersebut Mutahar dan Sulaeman menunjuk pemuda Jakarta yang masih dikenal dengan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.

Kemudian pada tahun 1968, pemerintah mulai melibatkan utusan setiap provinsi untuk menjadi anggota Paskibraka. Setiap provinsi mengirim sepasang pelajar untuk menjadi Paskibraka HUT RI, namun pada tahun tersebut belum seluruh provinsi mengirim utusannya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads