Kasus meninggalnya Anan (65), warga kampung Halimun, Kabupaten Cianjur yang ditandu menyusuri jalan rusak ternyata bukan pertama kali terjadi. Tercatat dua hingga empat orang meninggal dunia setiap tahunnya karena faktor tersebut.
Relawan sekaligus warga Kampung Halimun Asep Suparman mengatakan untuk bulan ini saja sebanyak 3 warga Kampung Halimun harus ditandu, baik karena sakit hingga ibu hamil yang hendak melahirkan.
"Setiap tahun ada saja yang meninggal karena terlambat diobati. Tahun lalu ada empat orang, tahun sekarang sudah dua orang. Ketika sampai di rumah sakit kondisinya sudah sangat parah sehingga akhirnya meninggal dunia," kata Asep, Kamis (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengatakan akses jalan yang rusak membuat mobil ambulans atau kendaraan lainnya sulit melintas, terlebih ketika musim penghujan.
Sebagai solusi masyarakat yang harus berobat terpaksa ditandu dari Kampung Halimun ke jalan raya dan baru bisa dibawa menggunakan kendaraan untuk mendapat perawatan.
Asep menuturkan jarak tempuh yang harus dilalui warga sepanjang 2 kilometer namun menghabiskan waktu 2 jam karena kondisi jalan yang terjal dan licin.
"Dengan kondisi jalan seperti ini, kita berlomba dengan waktu, seolah berlomba juga dengan kematian. Kalau bisa secepatnya sampai rumah sakit kemungkinan besar bisa sembuh, tapi kalau banyak kendala di jalan saat menandu dan terlambat dibawa ke rumah sakit resikonya tidak tertolong dan meninggal," kata Asep.
Asep berharap pemerintah bisa segera melakukan perbaikan sehingga bisa meminimalisir hal serupa terjadi kembali.
Diberitakan sebelumnya, viral seorang warga di Cianjur yang sakit ditandu menggunakan bambu dan kain sarung. Hal itu disebabkan akses jalan yang rusak parah. Sehingga ambulans kesulitan menuju ke pemukiman penduduk.
Dalam video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial itu tampak beberapa orang warga memandu seorang kakek menggunakan dua sarung yang digantungkan pada sebilang barang bambu menyusuri jalan yang rusak parah.
Informasi yang dihimpun detikJabar, kejadian viral itu terjadi pada 31 Juli 2022 lalu, diketahui jika Anan (65), warga Kampung Halimun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongkulon harus segera dibawa ke rumah sakit akibat jatuh di belakang rumahnya dan terkena batu di bagian kepala sehingga pembuluhnya darah pecah.
Sayangnya ambulans tidak bisa menjangkau lokasi penjemputan, karena akses jalan yang rusak.
(iqk/iqk)