Peningkatan Penggunaan Kondom di Kota Bandung Dianggap Wajar

Peningkatan Penggunaan Kondom di Kota Bandung Dianggap Wajar

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 04 Agu 2022 16:27 WIB
Collection of colorful condomsSelective focus; shallow DOF
Ilustrasi Kondom (Foto: istock)
Bandung -

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung menilai peningkatan pengguna kondom di Kota Bandung masih wajar. Tercatat 8 ribu kondom digunakan setiap bulannya selama Januari hingga September 2021.

"Dicatatan kami, (kondom) enggak ada peningkatan yah. Emang biasanya segitu. Bahkan kalau dibandingin perkiraan permintaan masyarakat selama setahun kemarin, itu hanya 50 persen," kata Sekretaris DPPKB Kota Bandung dr Nina Manarosanan saat dihubungi detikJabar, Kamis (4/8/2022).

Nina menjelaskan dari 11 alat kontrasepsi justru terjadi peningkatan untuk jenis metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP). Jika tahun 2021 permintaan untuk jenis alat kontrasepsi itu hanya puluhan namun hingga Agustus 2022 meningkat menjadi ratusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru yang meningkat untuk tahun ini permintaan untuk MOW dan MOP, itu yang meningkat. MOW itu biasanya se-Bandung cuma puluhan, sekarang sampai agustus yang mendaftar sudah 100 lebih," tuturnya.

Terlepas dari data tersebut Nina berpandangan jika kesadaran masyarakat untuk pemasangan alat kontrasepsi kini sudah meningkat. Masyarakat di Kota Bandung menurutnya saat ini sudah mulai menyadari pentingnya merencanakan keluarga.

Kondom Bukan untuk Pergaulan Bebas

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung menegaskan kondom maupun alat kontrasepsi lainnya disediakan pemerintah bukan untuk mendukung perilaku pergaulan bebas. DPPKB menyatakan alat kontrasepsi, termasuk kondom, hanya boleh digunakan untuk pasangan suami istri.

"Alat kontrasepsi, termasuk juga kondom, ini hanya boleh digunakan oleh pasangan. Dan keberadaan alat kontrasepsi ini saya tegaskan bukan untuk mendukung pergaulan bebas, ini yang harus dipahami masyarakat," kata Sekretaris DPPKB Kota Bandung Nina Manarosana.

Nina tak menampik banyak alat kontrasepsi, termasuk kondom yang saat ini dijual secara bebas di pasaran. Pihaknya mengaku tak bisa berbuat banyak mengenai kondisi tersebut lantaran bukan kewenangan DPPKB.

"Syaratnya enggak gampang, karena enggak semua orang bisa mendapatkan alat kontrasepsi. Meskipun sekarang banyak beredar yah, banyak yang dijual bebas. Kalau itu di luar pantauan kita," kata Nina.

Sebagaimana diketahui, penggunaan alat kontrasepsi, terutama kondom di Kota Bandung mengalami peningkatan. Selama 9 bulan pada 2021, tercatat 8 ribuan kondom digunakan warga di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Barat sebagai alat pendukung program Keluarga Berencana (KB) setiap bulannya.

Angka ini merupakan akumulasi yang diperoleh detikJabar dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melalui laman open data Kota Bandung. DPPKB mencatat, dari total 301.057 peserta aktif KB, sebanyak 8 ribuan kondom telah digunakan setiap bulan sepanjang Januari hingga September 2021.

Adapun rinciannya yaitu pada Januari sebanyak 8.406 kondom, Februari 8.469 kondom, Maret 8.550 kondom dan April 8.534 kondom. Kemudian pada Mei sebanyak 8.558 kondom, Juni 8.709 kondom, Juli 8.876 kondom, Agustus 8924 kondom serta pada September sebanyak 8.949 kondom.

Halaman 2 dari 2
(ral/iqk)


Hide Ads