Burung kutilang yang dikenal wargi Jabar sebagai manuk cangkurileung menjadi semakin populer setelah dibuat menjadi logo untuk Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-212. Burung itu dipilih setelah dinilai mewakilkan ciri khas orang Bandung yang "someah" alias ramah.
Manuk cangkurileung juga salah satu fauna khas Kota Bandung, lho. Dirangkum dari ksdae.menlhk.go.id, berikut ini fakta-fakta burung kutilang atau cangkurileung yang menjadi logo ulang tahun Kota Bandung tahun 2022 tersebut.
1. Bisa hidup di berbagai tempat
Burung yang memiliki nama latin Pycnonotus aurigaster dapat hidup dan bertahan tempat di berbagai tempat. Pasalnya, manuk cangkurileung mudah ditemukan di pepohonan terbuka, tepi hutan, semak belukar, vegetasi sekunder, tepi jalan, pekarangan, kebun, hingga taman-taman di perkotaan. Burung ini tersebar di dataran rendah sampai ketinggian 1.500 mdpl.
2. Memiliki telur yang lucu
Saat berbiak, burung kutilang biasanya hanya bertelur sebanyak 2-3 butir saja. Meski tidak banyak, telur tersebut memiliki warna yang lucu. Telur burung kutilang memiliki warna seperti merah jambu dengan bintik-bintik halus berwarna ungu atau abu-abu. Telur-telur tersebut disimpan dalam anyaman seperti cawan yang terbuat dari rumput, tangkai daun, atau ranting halus.
3. Go-International!
Fauna khas Bandung ini tidak hanya dapat dijumpai di Kota Bandung saja. Sebab, penyebarannya pun cukup luas. Selain di Indonesia, burung ini tersebar di berbagai negara Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Kamboja, China, Hongkong, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Setiap negara pun biasanya memiliki anak jenis (subspesies) yang berbeda-beda. Hingga kini, terdapat sembilan subspesies dari burung kutilang.
4. Tubuh tidak terlalu besar nan berwarna-warni
Manuk cangkurileung tidak memiliki tubuh yang terlalu besar dengan panjang tubuh sekitar 20 cm. Burung ini pun memiliki anggota tubuh yang berwarna-warni seperti bagian punggung dan ekor yang berwarna cokelat kelabu, dada dan perut yang berwarna putih keabu-abuan, dahi dan jambul yang berwarna hitam, serta area bokong yang berwarna kuning.
5. Tidak termasuk burung yang dilindungi
Meski jumlah populasinya menurun, manuk cangkurileung tidak termasuk burung yang dilindungi. Birdlife International juga menilai bahwa jumlah burung ini masih cukup banyak dan belum berada di ambang rentan. Selain itu, IUCN Redlist juga menaruh burung ini dalam status konservasi Least Concern atau Risiko Rendah.
Simak Video "Video: Waspada! Toren Bisa Jadi Sumber Penyakit"
(tey/tey)