Kisah Sariman, Dulu Nelayan Kini Sukses Jualan Ikan Asin Jambal Roti

Serba-serbi Warga

Kisah Sariman, Dulu Nelayan Kini Sukses Jualan Ikan Asin Jambal Roti

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Minggu, 31 Jul 2022 20:00 WIB
Sariman (53), produsen ikan asin jambal roti di Pangandaran
Sariman (53), produsen ikan asin jambal roti di Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Sariman (53) warga Dusun Pangandaran timur, Desa/Kecamatan Pangandaran memiliki kisah menarik sepanjang hidupnya berdagang. Dari berjualan ikan asin jambal roti dirinya berhasil membangun rumah hingga membiayai anak kuliah.

"Dulu saya hanya seorang nelayan di Pangandaran, yang kemudian merintis usaha ikan asin jambal Roti," kata Sariman kepada detikJabar, Minggu (31/7/2022).

Usaha ikan asin jambal Roti milik Sariman sangat dikenal di pantai Pangandaran. Ia menjadi salah satu pemasok ikan asin yang dikenal memiliki daging yang tebal tapi empuk ini ke sejumlah kios oleh-oleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu awalnya iseng, memang sudah ada yang banyak jualan ikan asin, tapi tidak seperti jambal Roti. Kemudian dijajakan kepada wisatawan secara door to door, ternyata banyak yang minat," katanya.

Melihat peluang usaha yang terbuka lebar, ia kemudian menghubungi temannya di Tegal untuk meminta bantuan cara mengola ikan asin.

ADVERTISEMENT

"Kemudian saya hubungi teman saya di Tegal sekaligus meminta pasokan ikan untuk jambal Roti, yakni Kadukang," ucapnya.

"Alhamdulillah peminat dan langganan ikan asin jambal roti milik saya banyak peminatnya. Lalu memasok lebih banyak lagi stok ikan Kadukan untuk dijadikan jambal Roti," sambung Sariman.

Produksi 1 Kuintal Ikan Per Hari

Dalam satu kali produksi Sariman menghabiskan 1 kuintal Ikan Kadukang dan 2 kuintal garam. "Sebulan bisa habis sampai 50 ton," katanya.

Menurut Sariman kebutuhan Ikan Kadukan di perairan Pangandaran tidak bisa memenuhi kebutuhan para pedagang ikan jambal Roti.

"Kebutuhan ikan Kadukang untuk produksi Ikan asin jambal Roti dari perairan Pangandaran hanya memenuhi 50 persen, sisanya impor dari luar daerah," katanya.

Daerah yang biasanya impor ikan Kadukang dari Gombo, Cilacap, Rembang, Tegal, dan Indramayu.

Terkait omzet dirinya tidak mau membuka banyak. Hanya saja, ia menyebut per bulan ia bisa menjual hingga 50 ton ikan asin jambal roti dengan harga Rp 120 ribu per kilogram.

"Untuk omset penjualan ya alhamdulillah selama ini bisa memenuhi kebutuhan dasar keluarga," kata Sarima.

Sariman mengakui dari jualan ikan asin jambal Roti dirinya bisa bertahan hidup. "Alhamdulillah bisa sekolahkan anak hingga kuliah, bangun rumah, buat penginapan dan beli mobil," ucap Sariman bapak satu anak.

Sariman mengatakan, ikan asin jambal Roti miliknya asli dan disebar di 10 kios dan belasan penjual asongan.

"Alhamdulillah bisa memberikan modal kepada pedagang di kios dan penjual asongan. Karena tidak cash, jadi sistem pembayaran untuk para penjual sehabisnya barang," katanya.

Meskipun sempat dihantam pandemi usahanya berjualan ikan asin jambal Roti tetap berjalan, karena berdagang melalui market place dan media sosial. "Meskipun hanya 1-1kg per hari alhamdulillah bisa menutupi modal," ungkapnya.

Kios dan pembuatan Ikan asin jambal Roti milik Sariman berada di pantai timur Pangandaran, belakang rumah makan Risma seafood.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads