Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengungkap, petugas kebersihan kerap menemukan kondom bekas dibuang ke aliran sungai. Hal tersebut disampaikan Sekdis DLHK Kota Bandung Sopyan.
"Kita pernah bersih-bersih sungai di daerah Ciumbuleuit, belakang apartemen, kita temukan di dalam sampah rumah tangga ada itu (kondom), lumayan banyak, itu kita anggap sampah dari rumah saja. Suka ada tuh yang buang ke sungai," kata Sopyan via sambungan telepon, Sabtu (30/7/2022).
Saat disinggung terkait jumlah timbulan sampah kondom di Kota Bandung, Sopyan menyebut pihaknya belum memiliki data terinci soal limbah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara spesifik belum, masih nyampur, bahkan cenderung diumpatkan oleh yang buang, mungkin malu," terangnya.
Sopyan juga menyebut, limbah kondom tidak seperti limbah popok yang dapat didaur ulang kembali. Selain itu, limbah kondom juga beda dengan limbah medis.
"Itu bukan sampah medis, itu sampah karet, kalau pun dilakukan perlakuan khusus siapa yang mau, kan jijik. Ini beda perlakuan dengan Pampers, kalau sama Pampers beda persepsi ya, kalau pampers ada pengolahan dicuci, karena Pampers ada bahan berbahaya B3, itu bisa didaur ulang," jelasnya.
Perbandingan sampah kondom bekas dan popok bayi pun berbanding jauh. Menurutnya jumlah sampah popok bayi jauh lebih banyak. Meski begitu, ada kekhawatiran terhadap sampah kondom bekas walau jumlahnya tak banyak.
"Lebih banyak Pampers dibandingkan kondom. Apalagi kan takut ada penyakit HIV, kan kita tidak tahu, itu masih kehati-hatian petugas," tuturnya.
Sopyan menegaskan, jika sampah kondom biasanya langsung dibuang ke TPA. Sejauh ini, sampah kondom bekas dianggap sama seperti sampah residu lainnya.
"Itu langsung saja bersama residu lain dibuang ke TPA," pungkasnya.
(wip/ors)