Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Kustiman merespons soal potensi gempa 8,7 Magnitudo yang bisa terjadi di Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Kustiman mengaku belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh. Namun, langkah dan kesiapsiagaan akan dikedepankan.
Menurut Kustiman, upaya BPBD Pangandaran sudah sering dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, dan simulasi terjadinya bencana alam. Sehingga warga diharapkan sigap soal apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kegiatan mitigasi bencana gempa bumi, jika terjadi kesiapan warga seperti apa menghadapinya. Sudah kami edukasi kegiatannya secara masif," kata kata Kustiman kepada detikJabar saat diuhubungi, Jumat (29/7/2022).
Kustiman mengatakan, belum bisa merespons penuh terkait isu potensi gempa besar di Pansela. Sebab, dikhawatirkan justru akan menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran berlebih di kalangan warga dan wisatawan.
"Sedang kami komunikasikan dengan BPBD Jabar, agar tidakan kami sesuai arahan. Karena Pangandaran daerah wisata. Kami khawatir terjadi kepanikan berlebihan," ucapnya.
Sebagaimana diketahui dilansir dari detikNews, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gempa megathrust dengan magnitudo (M) 8,7 di Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah bukanlah ramalan atau prediksi.
Gempa ini memungkinkan terjadi karena kawasan tersebut merupakan daerah rawan bencana, termasuk gempa bumi berkekuatan besar.
(ors/ors)