Penyakit cacar monyet atau monkeypox menjadi perhatian pemerintah. Meski sempat dilaporkan suspek 6 kasus di Indonesia, namun hingga hari ini khususnya di Kota Sukabumi belum ditemukan kasus cacar monyet.
Menanggapi tersebut Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menetapkan Kota Sukabumi masuk dalam tahap kewaspadaan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kota Sukabumi Wahyu Handriana menjelaskan, penularan cacar monyet berasal dari binatang.
"Kalau cacar monyet sampai hari ini kita masih dalam tahap kewaspadaan aja. Yang jelas untuk kasus cacar monyet itu penularan dari binatang, dari hewan peliharaan kepada kita, bisa langsung melalui kontak," kata Wahyu saat ditemui di Gedung Juang 45, Kota Sukabumi, Kamis (28/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dari hewan yang terjangkit, cacar monyet juga dapat menular dari olahan daging yang tidak matang saat dimasak. "Kondisi binatangnya tidak hanya monyet ya, lalu pada daging yang dimasak tapi tidak matang. Itu juga bisa jadi kontak," ujarnya.
Wahyu menjelaskan, pada prinsipnya cacar monyet bisa sembuh dengan sendirinya. Namun karena bentuknya seperti cacar air dan cukup menyeramkan.
"Tidak terlalu membahayakan, cuman kalau itu menular pada ibu yang sedang hamil dan bisa menular kepada plasenta. Kalau punya peliharaan, selalu diperhatikan (kesehatannya) terus kalau masak daging segala macam tolong dimasak hingga matang," kata dia.
Sementara itu, jika ada warga yang mengalami gejala maka penanganannya dapat disesuaikan dengan gejala yang dialami. "Kalau demam dikasih obat demam, kalau ada physical atau bintik-bintik itu dibiarkan jangan dipecahkan, karena itu jadi berisiko terjadinya infeki. Kalau ada implikasi baru ke rumah sakit," ujarnya.
(yum/yum)