Intensitas hujan tinggi yang terjadi di Kabupaten Sukabumi menyebabkan bendungan jebol. Akibatnya ada ratusan hektare sawah milik warga terendam dan terancam gagal panen.
Ketua Kelompok Tani Sabanda Sariksa Desa Bojongsawah, Sukabumi Endusmuradin mengatakan, ada lima bendungan yang jebol akibat curah hujan tinggi. Kelima bendungan itu berada di sepanjang Sungai Cimuncang.
"Terancam gagal panen, saluran irigasi untuk mengairi lahan pesawahan rusak setelah diterjang banjir. Bendungan yang jebol itu bendungan Cimuncang, Leuwi Oken, Cukang Kaung, Alun dan Bendung Bojongsawah," kata Endusmuradin, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, bendungan yang paling rusak dan paling berkontribusi untuk pengairan sawah petani yaitu Bendungan Cukang Kaung. Menurutnya ada seratusan hektare sawah yang terdampak akibat kondisi tersebut.
"Iya bendungan itu bisa mengairi luas lahan pertanian sekitar 75 hektare di Kampung Lemburhuma RW 12, kalau total semua lahan pertanian yang terdampak dari jebolnya lima bendungan itu ada sekitar 100 hektare," tuturnya.
Pihaknya sekaligus mewakili para petani meminta agar pemerintah dan pihak terkait dapat meninjau dan melihat kondisi rusaknya bendungan tersebut. Dia berharap, bendungan itu dapat segera diperbaiki sehingga saluran irigasi ke sawah dapat berjalan normal.
"Jika tidak segera ada penanganan maka puluhan hektare lahan pesawahan warga terancam gagal panen. Apalagi nanti jelang musim kemarau, air irigasi itu sangat dibutuhkan para petani untuk mengairi lahan pesawahan," kata dia.
Kepala Desa Bojongsawah Mahmud Faisal menambahkan, pihaknya sudah mengunjungi lokasi bendungan yang rusak itu. Menurutnya, penanganan sementara masih dilakukan secara gotong royong.
"Kami bersama warga, khususnya para kelompok tani bergotong royong melakukan perbaikan walaupun itu, sifatnya hanya sementara," ujarnya.
"Kami sudah menyampaikan informasi dan permohonan penanganan bencana kepada BPBD untuk ditindaklanjuti. Karena pasca jebolnya tanggul bendungan yang berada di wilayah desa kami, telah membuat khawatiran para petani," sambung Mahmud.