Jurus Pemkab Garut Turunkan Angka Stunting hingga 14% di 2023

Jurus Pemkab Garut Turunkan Angka Stunting hingga 14% di 2023

Inkana Putri - detikJabar
Selasa, 26 Jul 2022 15:23 WIB
Pemkab Garut
Foto: Pemkab Garut
Jakarta -

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membuka acara Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Garut di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, hari ini.

Helmi menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting dari hasil pendataan pengukuran balita yang telah dilakukan dalam Bulan Penimbangan Stunting (BPS) pada Juni lalu.

"Ini kan angkanya 15,6% memang ini sudah dibawah daripada standar WHO, namun pemerintah pusat menginginkan kita di angka 14 persen (di) tahun 2024. Kita mengejar 2023 sudah tercapai mudah-mudahan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Helmi mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan kinerja dari tim pendamping keluarga yang kini telah berjumlah hampir 6 ribu. Di samping itu, pemerintah daerah saat ini juga bukan hanya akan menyasar keluarga yang memiliki balita stunting, melainkan juga keluarga yang berisiko stunting.

"Nah ini saya jumlahkan ada sekitar 230 ribuan (sasaran), inilah sasaran yang harus kita optimalkan agar betul-betul keluarga yang berisiko ini tidak menghasilkan stunting yang baru. Jadi stunting yang lama kita sembuhkan tidak stunting lagi, stunting yang baru kita stop," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dalam mencapai target ini, Helmi juga akan turun langsung ke kecamatan-kecamatan untuk mengecek kerja para tim pendamping keluarga di daerah tersebut.

Berdasarkan data pengukuran stunting sebelumnya, Helmi menyampaikan hasil dari pengukuran tersebut lebih akurat karena menyasar semua balita stunting di Kabupaten Garut. Pengukurannya pun menggunakan alat ukur standar internasional dan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

Helmi menyebut saat ini Pemkab Garut menargetkan angka stunting di Kabupaten Garut bisa menurun hingga angka 14% di tahun 2023, yakni sesuai dengan target nasional.

"Mudah-mudahan kalau kita serius yang stunting ini bisa turun menjadi 14 persen, saya optimis itu tahun 2023. Enam bulan dari sini angka aman tuh 14 persen maksimal 14 persen," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut Tri Cahyo Nugroho mengatakan sebelumnya dalam pelaksanaan BPS, pihaknya menyasar pengukuran untuk 220.042 balita.

"Adapun jumlah balita yang ditimbang atau hadir di posyandu atau sudah dilakukan sweeping adalah 205.062 atau 92,8%. Adapun hasil balita stunting sebagai berikut jumlah balita stunting 31.943 atau 15,6%," urainya.

Ia menambahkan kegiatan rembuk stunting bertujuan untuk membuat dokumen hasil analisa situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting yang terintegrasi.

"Yang kedua deklarasi komitmen pemerintah dan seluruh stakeholder yang hadir untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan stunting baik dalam pencegahan maupun pengobatan," tandasnya.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkungan Pemkab Garut.

(ega/ega)


Hide Ads