Kondisi SDN Gunung Gadung yang berada di Desa Sukajaya, Kecematan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang begitu memprihatinkan. Para siswa bahkan terpaksa harus bergantian menggunakan ruang kelas karena keterbatasan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, dari seluruh bangunan yang ada, hanya 5 ruangan yang bisa digunakan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar. Dari lima ruangan itu,, salah satunya merupakan bekas ruangan guru yang 'disulap' jadi ruang kelas.
Dari pantauan, saat dilihat dari luar, lima ruangan kelas itu tampak kokoh. Namun di bagian dalam nampak sejumlah kerusakan. Contohnya saja bagian atap yang sudah lapuk dan perlu segera ada perbaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu orang tua siswa, Entin (41) mengaku prihatin melihat kondisi SDN Gunung Gadung saat ini.
"Ini tuh 5 ruangan yang digunakan seperti kokoh tapi kalau hujan pada bocor takutnya ambruk aja. Bahkan tukang yang mau betulin atap pada waktu itu sempat bilang tidak sanggup naik ke atapnya," ucap Entin kepada detikJabar, belum lama ini.
Sementara terkait minimnya ruang kelas, kata Entin, kondisi itu sangat dirasakan oleh siswa kelas 1 dan kelas 5. Untuk Kelas 1 dengan jumlah siswa 40 orang yang semestinya dijadikan 2 rombongan belajar (rombel), saat ini KBM-nya disatukan dalam satu ruangan kelas.
"Padahal dengan jumlah 40 siswa seharusnya kan jadi dua rombel tapi karena kelasnya kurang maka semua siswanya disatukan dalam satu ruangan," ucapnya.
Paling miris dirasakan oleh siswa kelas 5 yang tidak memiliki ruangan kelas. KBM mereka disesuaikan dengan jadwal olahraga dari siswa kelas lainnya agar ruangannya dapat digilir.
"Jadi semisal hari Selasa jadwal olahraga kelas 6, maka ruangan kelasnya digunakan oleh kelas 5, kemudian setelah kelas 6 selesai olahraga sekitar jam 10.00, maka kelas 5 ini pindah lagi ke ruangan kelas 1 yang sudah pulang terlebih dulu," ucapnya.
Entin menuturkan kondisi ini sebenarnya telah dikeluhkan juga oleh para orang tua siswa lainnnya.
"Saking lamanya tidak juga diperbaiki, para orang tua sempat berinisiatif akan memperbaiki ruang kelas yang rusak tapi ditahan oleh pihak sekolah," ucapnya.
Ia berharap ada perhatian lebih dari Pemkab Sumedang agar para siswa dapat dengan nyaman mengikuti KBM di SDN Gunung Gadung.
"Harapan saya sebagai orang tua sih segera ada perhatian dan perbaikan dari PemkabSumedang,"ucapnya
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Gunung Gadung Enceng Sujana membenarkan terkait kondisi SDN Gunung Gadung yang saat ini sedang kekurangan ruang kelas.
"Iya benar memang kekurangan kelas," ungkapnya saat ditemui detikJabar, Selasa (26/7/2022).
Ia menyebut, jumlah rombel SDN Gunung Gadung ada 6 denga jumlah siswa sebanyak 160 orang. Dari jumlah itu, siswa yang tidak memiliki kelas adalah kelas 5, sementara untuk kelas 1 yang semestinya 2 rombel terpaksa disatu kelaskan.
"Kalau kelas 5 itu harus menunggu giliran jadwal olahraga kelas lainnya. Sementara kelas 1 yang jumlah muridnya 39 orang yang semestinya 2 kelas terkasan saat ini disatu kelaskan karena kekurangan kelas itu," paparnya.
Aceng menjelaskan kurangnya jumlah ruang kelas di sekolahnya gegara musibah kebakaran yang terjadi pada 2018. Ditambah kondisi ruang kelas 6 yang saat ini dijadikan gudang lantaran sudah tidak layak dijadikan ruang KBM.
"Sebetulnya semua ruangan harus direnovasi, karena ruangaan yang dipakai kelas pun bagian atapnya sudah pada lapuk dan bocor dimana-mana saat hujan," ucapnya.
Aceng memaparkan usulan soal perbaikan dan pembangunan ruang kelas sebenarnya sudah diajukannya kepada Dinas Pendidikan Sumedang sejak 2018. Namun, hingga kini belum juga terealisasi.
"Pernah ngajukan perbaikan cuma katanya nanti dianggaran perubahan terus ditambah ada pandemi Covid, jadinya hingga kini tidak terlaksana," ujarnya.