Cuan dari Cicak Kering

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 25 Jul 2022 18:22 WIB
Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Jakarta - Sejumlah perempuan memasukkan cicak kering ke dalam plastik di sebuah rumah di RT 02, RW 05, Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (18/7/2022). Perempuan lainnya menimbang cicak basah yang dikirimkan oleh para pemasok.

Kegiatan para perempuan tersebut dilakukan di rumah Sugandi. Pria berusia 54 tahun ini merintis usaha cicak kering sejak 13 tahun lalu.

Sugandi menuturkan satu kilogram cicak kering dijual seharga Rp 380 ribu. "Itu untuk cicak kering dalam keadaan utuh atau istilahnya grade A," tuturnya kepada detikJabar Senin (18/7/2022). Adapun, cicak kering dengan ekor hilang atau grade B dijual Rp 280 ribu per kilogram.

Sugandi mengekspor cicak kering tersebut ke Cina. Pengiriman baru dilakukan setelah persediaan cicak kering telah mencapai satu kontainer.
Pasokan cicak basah diperoleh Sugandi dari sejumlah daerah seperti Cirebon, Indramayu, hingga Karawang. Satu kilogram cicak basah dibeli dari pengepul seharga Rp 52 ribu per kilogram.

Cicak basah tersebut kemudian dicuci agar tidak ada kotoran yang menempel. Setelah bersih, hewan pemakan nyamuk itu kemudian dijemur seharian atau hingga setengah kering.

"Malamnya masuk oven sampai pagi," kata Sugandi. Cicak yang sudah kering itu kemudian dimasukkan dalam plastik bening.

Dalam sehari, Kepala Sekolah SDN Kertasura 2 ini mampu memproduksi cicak kering hingga 40 kilogram. Adapun, dalam sebulan, Sugandi bisa menghasilkan hingga 1 ton cicak kering.

Untuk membantu usahanya tersebut,Sugandi mempekerjakan 20 perempuan. Para pekerja itu merupakan tetangganya. Sedangkan, untuk urusan ekspor,Sugandi menyerahkan pada adiknya.

Bagaimana eksportir cicak kering di Sumatera Barat meraup cuan?

Simak Video "Video: Unjuk Rasa Pecah di Cirebon, Massa Bakar-Jarah Gedung DPRD"

(gsp/gsp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork