.webp)
Paras manis dan cantik pedagang cendol di Pasar Pelita Kota Sukabumi ini menarik perhatian. Namanya Elsa Aldawiyah yang begitu ramah dan cekatan melayani pelanggan.
Diusianya yang masih 14 tahun, Elsa lebih memilih membantu orang tuanya berjualan cendol daripada bermain seperti yang dilakukan anak seusianya. Setiap harinya, ia keliling kawasan Pasar Pelita dan menjajakan minuman manis es cendol ke pedagang ataupun pengunjung pasar.
"Ngebantuin orang tua aja, nggak malu, kalau misalkan gengsi nggak dapat penghasilan, nggak akan maju," kata Elsa saat ditemui detikJabar di Pasar Pelita, Sabtu (23/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berjualan es cendol, Elsa tidak melupakan kewajibannya dalam menuntut ilmu. Saat ini, ia duduk dibangku sekolah kelas IX di SMPN 2 Kota Sukabumi.
Tiap pulang sekolah ia mengambil es cendol dan gorengan yang dibuat oleh ibunya, kemudian pergi ke Pasar Pelita untuk berjualan. "Setiap hari sepulang sekolah atau Sabtu-Minggu, soalnya sekolahnya sudah normal lagi," ujarnya.
Penghasilan dari penjualan es cendol itu memang tidak menentu. Rata-rata, kata Elsa, masih di bawah Rp 100 ribu per hari dengan harga satu cup es cendol Rp 5 ribu saja.
Uang yang didapat ia berikan ke ibunya karena kedua orang tuanya telah berpisah (cerai). "Penghasilan di kasihin ke mamah aja, kalau ayah sudah pisah. Saya anak bungsu dari dua bersaudara, kalau kakak sudah menikah dan berkeluarga," tuturnya.
Saat berjualan, Elsa tidak sendiri. Dia ditemani saudaranya Silvi (19) yang sama-sama membantu orang tuanya. Gadis berusia 19 tahun ini telah lulus SMK dan ikut membantu usaha keluarga.
"Iya ikut bantu jualan, sudah lulus SMK. Sudah kirim lamaran sekarang masih nunggu panggilan (kerja) jadi ikut bantu jualan saja," kata dia.
(dir/dir)
