Beda Versi Lurah dan Warga soal Temuan Arapaima di Garut

Beda Versi Lurah dan Warga soal Temuan Arapaima di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 21 Jul 2022 17:08 WIB
Ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga usai banjir bandang di Garut
Ikan arapaima yang ditemukan warga di Garut (Foto: Istimewa)
Garut -

Lurah Paminggir Asep Ridwan meluruskan terkait video penemuan ikan raksasa di Sungai Cipeujeuh usai banjir bandang yang viral, Jumat (15/7) lalu.

Diwawancarai wartawan, Kamis (21/7/2022) siang di kolam tempat ikan tersebut berasal, Asep memaparkan kronologis ditemukannya ikan tersebut.

Asep mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, ikan tersebut diketahui milik salah seorang warga yang bermukim di wilayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan tersebut, kata Asep mati usai banjir menjebol tembok dan air keruh masuk ke kolamnya. Lantaran tidak kuat berada di air keruh, ikan-ikan tersebut akhirnya mati.

"Jadi, yang viral itu sebetulnya tidak benar, ikan itu ditemukan di kali. Jadi, ikan yang benarnya itu, ikan mati di kolam. Nah, ini kolamnya. Jadi, ikan itu mati di kolam, karena dengan ikan itu... Apa namanya saya enggak tahu, ikan amazon, atau ikan apa. Ikan itu tidak kuat, tidak tahan sama air keruh, jadi mati, dengan kejadian banjir Cipeujeuh itu mati," ujar Asep.

ADVERTISEMENT

Ada sekitar 15 ekor ikan berjenis Arapaima Gigas yang dipelihara warga tersebut. 13 diberikan kepada warga, 1 dikubur di dekat kolam, serta 1 lainnya masih hidup.

"Waktu itu, kalau tidak salah, ikannya itu lebih dari 10. Kemudian sama pemilik ikan, melalui karyawan PD Cengkeh ini, dibagikan sama masyarakat, sama warga. Jadi tidak ada itu ikan ditemukan di kali. Mau kemana jalannya, sedangkan ini tuh terisolasi semua benteng semua. Jalannya ke mana. Makanya yang ada di berita di medsos bahwa ikan itu ada di kali, siapa yang bisa mengambil ikan yang beratnya satu kwintal lebih itu," tuturnya.

Lurah Paminggir Asep RidwanLurah Paminggir Asep Ridwan Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Asep membantah jika ikan tersebut ditemukan oleh warga terbawa arus Sungai Cipeujeuh. Kejadian sebenarnya, adalah ikan tersebut mati di kolam dan diberikan pemilik kepada masyarakat.

"Jangankan ngambil justru mereka takut, karena besar ikan itu minimal satu kwintal. Jadi, ikan itu mati di sini, di tempat ini. Daripada lama-lama, kemudian dibagikan ke warga," katanya.

"Kalau enggak salah, itu jumlahnya itu 10 lebih, 14 ekor lah. Jadi yang benar adalah ikan itu mati di kolam kemudian diserahkan ke warga, bukan ditemukan di Cipeujeuh. Itu mah viral aja. Pas ada kejadian banjir, pas dapat ikan itu. Seolah-olah ada pembersihan banjir kemudian dapat ikan. Kalau enggak salah, itu sekitar 14. Mati, mati baru. Semua 15, satu masih ada, satu dikubur, yang 13 dibagikan," ujarnya melanjutkan.

Sementara itu warga sekitar, Isam (45), mengatakan bahwa ikan tersebut kabur usai benteng kolam milik bos cengkeh tersebut jebol dihantam banjir bandang.

"Ini akibat kemarin banjir. Ya ikan dari sini mungkin kaburnya," ungkap Isam sembari menunjukan posisi benteng kolam yang runtuh kepada detikJabar.

Isam mengatakan, ikan pertama ditemukan pada Sabtu (16/7) oleh warga yang sedang melakukan penyisiran di Sungai Cipeujeuh.

"Pas ditemukan nyangkut di pohon," kata Isam.

Isam menambahkan, tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke kolam tersebut. Sebab, sekeliling kolam dipenuhi benteng yang menjulang. Namun, kata Isam, di momen banjir bandang kemarin, utusan sang pemilik ikan memberikan tiga ikan raksasa itu kepada warga setempat.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads