Proses pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Mulk terhenti di tengah jalan. Bangunan itu berdiri dua lantai dan tertulis Instalasi Gawat Darurat di bagian depan gedung.
Pantauan detikJabar pada Kamis (21/7/2022), di rumah sakit yang beralamatkan di Jalan Pelabuhan II, Lembursitu, Kota Sukabumi itu terdapat ada dua bangunan berdiri kokoh. Satu bangunan di sebelah kanan digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat sedangkan yang lain masih dalam tahap pembangunan.
Secara kasat mata, gedung IGD yang mangkrak tersebut hampir selesai. Hanya saja, beberapa jendela belum terpasang. Dua sampai tiga orang tukang bangunan juga terlihat sedang memasang dinding kaca di lantai dua. Sementara itu di dalam gedung masih kosong, belum terdapat alat kerja apapun kecuali beberapa kursi dan papan tulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama RSUD Al Mulk dr. Munifah akhirnya buka suara terkait kabar mangkraknya pembangunan IGD tersebut. Dia mengatakan, awalnya bangunan tersebut ditargetkan selesai dalam 120 hari pada 2021 lalu.
"Masalahnya di penyedianya, dengan waktu yang singkat mereka harus menyelesaikan dan timeline nya mereka nggak berhasil. Mereka minta untuk penambahan waktu (saat) pertemuan banyak pihak dari Dinas, Pemda, Inspektorat, Kejaksaan, DPRD kita undang waktu itu ya sudah mereka waktu itu komitmen dengan penambahan waktu dan kita setujui," kata Munifah saat ditemui detikJabar, Kamis (21/7/2022).
Sayangnya, meski sudah diberikan tambahan waktu, namun penyedia tak mampu menyelesaikan pembangunan tersebut. Secara persentase sekitar 25 persen proses pembangunan yang belum diselesaikan termasuk finishing.
Rencananya bangunan tersebut akan digunakan untuk ruang manajemen di lantai atas dan ruang rawat inap serta IGD di lantai bawah. Kapasitas IGD dan rawat inap nantinya akan bertambah masing-masing 15 sampai 20 tempat tidur.
Munifah mengungkapkan, anggaran awal untuk seluruh perencanaan pembangunan IGD RSUD Al Mulk itu Rp 12 miliar, namun yang terealisasi Rp 7,3 miliar dan sudah Rp 5,3 miliar yang terserap. Dana tersebut bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Pembangunan RSUD Al Mulk Sukabumi Mangkrak |
"Sebenarnya kalau semua menurut perencanaan itu Rp 12 miliar ternyata dananya hanya Rp 8,6 miliar dan kemarin masuk tendernya Rp 7,3 miliar, yang terserap Rp 5,3 miliar. Penyerapan (ke vendor) baru 72 persen karena sesuai dengan progres pembangunan. Kalau dari Provinsi itu sudah enggak bisa dilanjutkan karena sudah habis waktu," paparnya.
Tahun ini, pihaknya berencana mengakukan anggaran dari APBD dalam bentuk paket-paket pemeliharaan. Meski begitu, dia tak merincikan berapa jumlah anggaran tersebut. "Kita masih menunggu arahan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi," ujarnya.
Sekedar informasi, mangkraknya pembangunan RSUD Al Mulk turut disorot oleh mahasiswa. Mahasiswa menduga ada penyalahgunaan anggaran yang menyebabkan pembangunan RS tersebut mangkrak.
"Kami menduga adanya penyalahgunaan anggaran dalam Belanja Modal dan Bangunan Kesehatan RSUD Al Mulk yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang mengakibatkan kerugian terhadap keuangan daerah maupun negara," kata Ketua PB Himasi Danial Fadilah.
Mereka menuntut agar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bertanggungjawab atas mangkraknya pembangunan RSUD itu. Selain itu, mereka juga meminta agar institusi hukum dapat menindak dugaan korupsi atau penyalahgunaan anggaran.
(dir/dir)