Sopir Angkot di Sukabumi Minta Maaf Usai Heboh Bentrok dengan TNI

Sopir Angkot di Sukabumi Minta Maaf Usai Heboh Bentrok dengan TNI

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 16:02 WIB
Momen saat anggota TNI di Sukabumi turun dari truk.
Foto: Tangkapan layar video viral.
Sukabumi -

Para sopir angkutan kota (angkot) di Sukabumi meminta maaf secara terbuka kepada TNI. Hal ini imbas dari insiden bentrok beberapa waktu lalu.

Permintaan maaf itu dilakukan di Makodim 0607 Kota Sukabumi pada Rabu (20/7/2022). Permintaan maaf disampaikan sopir angkot melalui pembina trayek 09.

"Saya atas nama komunitas angkot 09 jalur Cibadak-Cicurug dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap institusi TNI terutama Pak Dandim dan Pak Danyonif Inf 310 (Kidang Kencana) atas perisitwa yang terjadi tempo hari," kata Adang Edi Ridwan selaku Pembina Jalur 09.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengakui, kejadian tersebut merupakan kesalahan anggotanya. Diketahui, salah satu sopir angkot nekat nyalip saat kondisi lalu lintas padat dan berpapasan dengan kendaraan pribadi Danyonif 310/KK Yudhi Haryanto.

"Kami menyadari betul bahwa itu semata-mata kesalahan kami. Oleh karenanya kami tegaskan sekali lagi memohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami nyatakan kami dengan institusi TNI tidak terjadi apa-apa, kami bersaudara, selanjutnya kami mohon pembinaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Adang menyampaikan, tindakan sopir angkot yang 'ngeblong' jalan itu karena jumlah kendaraan lebih banyak dibandingkan lebar jalan.

"Jalan kita ini sudah overload, kemacetan susah dihindari. Ketika macet psikologi pengendara itu, terganggu psikologisnya, tersulut emosinya," kata dia.

Sementara itu, jumlah angkot trayek 09 saja mencapai 400 angkot dengan jumlah sopir tiga kali lipat atau 1.200 orang.

"Jumlahnya kurang lebih 400 dan saya pastikan satu hari tidak jalan semuanya. Langkah selanjutnya malah saya terpikir kalau pembinaan itu ada di Dishub dan Polisi, hari ini saya menganggap pembinaan dari TNI juga perlu," kata dia.

"Perlunya kenapa? Contoh ada wawasan kebangsaan bahwa kita satu dan sama maka tidak perlu ada gontok-gontokkan seperti itu," tutup dia.




(dir/dir)


Hide Ads