Deja Vu Kemunculan Arapaima di Garut: Muncul Lagi Setelah 9 Tahun

Deja Vu Kemunculan Arapaima di Garut: Muncul Lagi Setelah 9 Tahun

Yudha Maulana - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 01:00 WIB
Ikan Arapaima
Ikan arapaima (Foto: Wikimedia Commons/Citron)
Garut -

Kemunculan ikan Arapaima gigas pascabanjir bandang di Garut surut membuat geger warga. Pasalnya, ikan berukuran raksasa itu ditemukan terdampar di Sungai Cipeujeuh. Dua dari tiga ikan yang ditemukan dalam kondisi hidup dan berakhir disantap warga.

Akhirnya diketahui, ternyata hewan tersebut berasal dari kolam milik warga yang kemungkinan ikut tersapu saat banjir bandang terjadi. Kendati demikian, ukuran arapaima yang tak biasa membetot perhatian publik.

Sebenarnya penampakan ikan yang berasal dari benua Amerika itu bukan yang pertama kalinya ditemukan warga Garut. Sebab, pada 2013 lalu ikan berukuran jumbo itu juga pernah terlihat di Copong, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hewan yang ditaksir memiliki berat satu kuintal itu ditemukan setelah Sungai Cimanuk meluap. Sontak ikan yang memiliki panjang lebih dari 1,5 meter itu menjadi tontotan dari warga sekitar.

Awalnya warga mengira ikan arapaima itu merupakan ikan mas karena memiliki sisik yang cukup identik. Namun, setelah diselisik ternyata ikan tersebut berasal dari jenis yang berbeda dan ukurannya jauh lebih besar.

ADVERTISEMENT
Ikan Arapaima gigas yang ditemukan warga usai banjir bandang di GarutIkan Arapaima gigas yang ditemukan warga usai banjir bandang di Garut Foto: Istimewa

Warga pun sempat berupaya menangkap ikan itu, tetapi usaha pertama sempat gagal karena arapaima keburu raib. Ikan itu baru bisa ditangkap keesokan harinya di pinggiran sungai.

Tak jauh berbeda dengan nasib dua ikan yang ditemukan warga pada banjir Garut yang terjadi pada akhir pekan lalu, ikan tersebut juga dipotong-potong untuk dibagikan.

Soal Arapaima Bahayakan Ekosistem Sungai Indonesia

Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP), arapaima memiliki nama lain Paiche atau Pirarucu yang merupakan ordo Osetoglossiformes, adalah jenis ikan predator yang bisa memakan hampir semua hewan yang bisa ditelan, terutama ikan yang berukuran kecil dan hewan-hewan lain yang ada di permukaan air.

Ikan ini merupakan ikan yang biasanya diintroduksi secara sengaja ke habitat lain dengan tujuan untuk budidaya maupun sebagai ikan hias. Arapaima gigas bersifat adaptif, di habitat aslinya ikan ini hidup di air dengan suhu mencapai 25-29 ºC dan pH 6.0-6.5, namun ikan ini bisa tetap tumbuh dengan baik di air dengan suhu 31ºC dan pH 8.5-9.

Arapaima gigas memiliki sifat kompetitor. Mereka bersaing dengan jenis ikan lain untuk mendapatkan makanan terutama memangsa ikan yang lebih kecil. Secara ruang, Arapaima gigas dapat mendominasi secara ruang, karena ukuran tubuhnya yang besar, bahkan raksasa. Arapaima gigas dewasa mencapai ukuran panjang berkisar 145-154 cm, bahkan panjang mencapai ukuran 2 m sampai 4,5 m (jantan) dengan berat tubuh 200 kg.

Di Indonesia, masuknya Arapaima gigas diatur dalam Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif, yaitu spesies asli atau bukan yang mengkolonisasi suatu habitat secara massif sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap ekologi, sosial, dan ekonomi.

Selain itu, juga diatur dalam Permen KP Nomor 41 Tahun 2014 tentang larangan pemasukan jenis ikan berbahaya dari luar negeri ke dalam wilayah Indonesia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads