Kapolri: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan

Kapolri: Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan

Tim detikNews - detikJabar
Senin, 18 Jul 2022 19:03 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Dok Polri)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan sementara Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Seperti diketahui, Ferdy ikut terseret kasus baku tembak yang melibatkan Bharada E yang berujung tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Insiden polisi tembak polisi itu disebut terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

"Malam hari ini kita putuskan Irjen Pol Ferdy Sambo untuk sementara dinonaktifkan," kata Jenderal Sigit seperti dikutip dari detikNews, Senin (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri sebelumnya telah membentuk tim khusus (timsus) untuk menyingkap tabir kasus ini. Timsus itu dipimpin langsung Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, yang di dalamnya juga ada Komnas HAM dan Kompolnas yang diikutsertakan.

Kapolri menjamin proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan. Terbaru keluarga Brigadir J, melalui pengacaranya melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J ke Bareskrim Polri.

ADVERTISEMENT

Kendati begitu, tak ada nama seseorang yang dituju sebagai terlapor dalam surat tanda terima laporan itu.

"Yang menjadi pelapor adalah tim penasihat hukum daripada keluarga almarhum dengan terlapor dalam lidik karena kami tidak mau membuat laporan sebagai terlapor yang disebut dengan Bharada E," ucap Kamaruddin di Bareskrim Polri, Senin (18/7).

Dia kemudian menjelaskan alasannya. Dia menduga tak mungkin Bharada E melakukan penembakan. Pihaknya menduga, ada sejumlah orang yang menginisiasi kematian Brigadir J.

"Menurut perhitungan kami, berdasarkan fakta-fakta, hampir tidak mungkin yang bersangkutan yang melakukan ini. Atau setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang atau dua orang. Ini ada beberapa orang. Ada yang berperan pistol, ada yang berperan memukul, ada yang berperan melukai dengan senjata tajam bahkan mungkin dengan sangkur atau dengan apa namanya itu, laras panjang itu lo. Dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini adalah pembunuhan terencana," ucapnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads