Kominfo Pastikan Suntik Mati Siaran TV Analog 2 November 2022

Kominfo Pastikan Suntik Mati Siaran TV Analog 2 November 2022

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 18 Jul 2022 15:54 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate Kunjungan Kerja ke Cimahi
Foto: Menkominfo Johnny G Plate (Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI memastikan seluruh layanan penyiaran tv analog bakal disuntik mati paling lambat pada 2 November 2022 mendatang.

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan analog switch off secara multi tahap di awali dengan analog switch off di 12 wilayah terdepan.

"Saya dapat laporan bahwa paling lama 2 November itu infrastruktur semuanya sudah tidak ada masalah untuk ke digital," ujar Johnny kepada wartawan di Cimahi, Senin (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnny mengatakan migrasi layanan tv analog ke tv digital di Indonesia tidak bisa dilakukan secara serentak dengan berbagai alasan, terutama kondisi negara kepulauan dan topografi wilayah yang berbeda.

"Hampir tidak mungkin serentak, selain topografi ada alasan teknis lainnya yaitu spektrumnya. Untuk itu harus diatur reuse spectrum frequency jadi ada alasan geografisnya dan ada alasan teknisnya, jadi dalam menyusun itu harus kita perhatikan," tutur Johnny.

ADVERTISEMENT

Namun demikian saat ini pihaknya masih menuntaskan soal penyaluran perangkat penerima sinyal di tv rakyat atau tv tabung yang belum memenuhi standar tv digital berupa set top box atau converter layanan analog ke layanan digital.

"Untuk tv tabung atau tv rakyat itu harus disiapkan set top box yaitu perangkat converter yang mengonversi layanan analog ke layanan digital," ucap Johnny.

Johnny menyebut pihaknya hanya menyediakan sebanyak 1 juta unit set top box dari kebutuhan total mencapai 6,7 juta set top box. Kebutuhan itu nantinya menjadi tanggung jawab dari perusahaan tv nasional yang diberikan kewenangan sebagai penyelenggara.

"Di 2022 pemerintah sudah menyediakan 1 juta set top box dari kebutuhan 6,7 juta set top box. Karena set top box itu disediakan oleh multi flexing. kami sedang berbicara dengan perusahaan penyelenggara multi flex agar penyediaannya (set top box) tepat waktu," kata Johnny.

Johnny mengatakan migrasi layanan dari analog ke digital dilakukan sebagai upaya membangun konvergensi yaitu kompetisi di industri digital.

"Sehingga media digital baru punya ruang kompetisi yang sama, karena dengan migrasi itu kita bisa multi channel. Ini baik untuk industri penyiaran dan bagus juga untuk masyarakat supaya lebih bervariasi," ujar Johnny.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads