Sebuah jembatan gantung penghubung dua kampung di Sukabumi nyaris roboh. Namun sejumlah warga masih nekat melintasi jembatan tersebut.
Jembatan itu merupakan jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Gunung Batu Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah dan Kampung Sawahbera, Desa Sukamanah, Kecamatan Cikembar Kabuoaten Sukabumi. Sejumlah warga masih nekat melintas jembatan tersebut meskipun tali sling yang menahan beban jembatan sudah putus sebagian. Selain itu, sebagian landasan besi jembatan berusia 15 tahun itu juga sudah lepas dari penyangga.
"Ada saja pejalan kaki yang melintas ke sana, mau pegangan ke tali besi juga khawatir putus ya akhirnya pelan-pelan. Ya, karena akses paling dekat ke Kecamatan Cikembar jembatan ini akhirnya tidak ada pilihan. Walau sampai tengah pasti goyang-goyang," ungkap Andik, warga setempat saat menceritakan pengalaman melintasi jembatan tersebut kepada detikJabar, Senin (18/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melihat langsung ke lokasi jembatan tersebut, beberapa orang memang masih melintas jembatan tersebut. Tidak hanya pejalan kaki sejumlah pemotor juga terlihat melintas. Namun tidak begitu dengan Hamin, ia lebih memilih memarkirkan kendaraannya di ujung jembatan dan melanjutkan melintasi jembatan gantung itu dengan berjalan kaki.
"Kalau pakai motor takut tergelincir atau tiba-tiba roboh karena beban motor. Akhirnya ya parkir motor lalu berjalan pelan-pelan. Saya sering ke desa seberang, kalau melihat kondisi jembatan seperti ini enggak berani saya melintas kalau dulu saat masih bagus enggak masalah pakai motor lewat jembatan ini," kata Hamin.
Diberitakan, jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terancam putus. Meski begitu, warga masih tetap nekat melintas karena jembatan itu merupakan akses terdekat untuk melintas ke kampung seberang.
Jembatan yang dibangun swadaya pada 2007 itu menghubungkan aktivitas warga Kampung Gunung Batu, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah dengan Kampung Sawahbera, Deaa Sukamanah, Kecamatan Cikembar.
Informasi diperoleh detikJabar, kondisi jembatan tua itu bertambah parah saat arus Sungai Cimandiri menggerus tanah dan membuat batang besi penyangga tumbang beberapa waktu lalu. Saat itu, warga menghentikan aktivitas perlintasan di jembatan sepanjang 80 meter tersebut.
(sya/dir)