Fakta-fakta di Balik Dahsyatnya Banjir Bandang Garut

Round-up

Fakta-fakta di Balik Dahsyatnya Banjir Bandang Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 17 Jul 2022 06:30 WIB
Banjir bandang Garut 2022 sejak Jumat (15/7/2022) malam terjadi akibat guyuran hujan deras.
Banjir bandang di Garut (Foto: Diskominfo Pemkab Garut)
Garut -

Banjir bandang meluluhlantakkan sejumlah daerah di Kabupaten Garut. Ada ribuan orang yang terdampak bencana yang terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai itu.

Banjir bandang terjadi Jumat (15/7) malam. DetikJabar merangkum, setidaknya ada 5 fakta di balik banjir bandang yang mengingatkan warga Garut dengan tragedi serupa pada tahun 2016 lalu itu.

Berikut ini, merupakan kelima fakta tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CURAH HUJAN TINGGI, SUNGAI MELUAP

Banjir bandang tersebut terjadi Jumat malam sekitar jam 10. Banjir terjadi usai hujan deras mengguyur Garut sejak siang hari.

Hujan deras tersebut kemudian menyebabkan volume air di sejumlah sungai di Kabupaten Garut meningkat. Salah satunya Sungai Cimanuk.

ADVERTISEMENT

Daerah-daerah yang terdampak banjir mayoritas berada di kawasan bantaran sungai, seperti di Cimacan, Kaum Lebak dan Dayeuh Handap.

Luapan air dari Sungai Cimanuk membuat 8 kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Karangpawitan, Banyuresmi, Tarogong Kidul dan Cibatu.

KETINGGIAN AIR CAPAI 2,5 METER

Banjir bandang tersebut terjadi secara tak terduga. Tak heran, banyak warga yang terjebak di dalam rumah saat air merangsek dari sungai ke pemukiman.

Seperti yang terjadi di kawasan Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul. Di kawasan ini, banyak warga yang terjebak di dalam rumah saat banjir berlangsung.

Wawan, salah seorang warga Cimacan mengatakan, ketinggian air saat itu bervariatif. Yang paling tinggi, terdapat di kawasan bawah, yang terdekat ke Sungai Cimanuk.

"Di sana ada lah sampai 2,5 meter," ungkap pria yang akrab disapa Awan tersebut.

Wawan mengatakan, saat kejadian berlangsung, dia dan warga lainnya kebanyakan sedang beristirahat. Dia kaget bukan main saat air mengepung perkampungan.

"Ada banyak yang terjebak di dalam rumah, tapi Alhamdulillah tidak ada yang hanyut," ujar Wawan.

RIBUAN ORANG JADI KORBAN

Banjir bandang diketahui terjadi setidaknya di 8 kecamatan yang teraliri sejumlah sungai, salah satunya Cimanuk.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Pemprov Jawa Barat, Sabtu (16/7) pagi, diketahui total ada 451 orang yang terdampak banjir bandang. Jumlah tersebut berasal dari 8 kecamatan yang terdampak banjir.

Sementara berdasarkan proses inventarisir yang dilakukan oleh pihak kepolisian, di kawasan Kecamatan Tarogong Kidul saja, ada lebih dari 2,5 ribu warga yang menjadi korban.

"Estimasinya 2.500 orang yang terdampak," ungkap Kapolres AKBP Wirdhanto Hadicaksono.

TIDAK ADA KORBAN JIWA

Banjir bandang tersebut membuat ribuan orang harus mengungsi ke rumah kerabat dan tempat pengungsian. Banjir mengakibatkan ribuan orang merana karena rumahnya luluh-lantah.

Namun beruntung, dalam kejadian tersebut, hingga berita ini dimuat, Minggu (17/7) pagi, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa atas kejadian banjir bandang yang terjadi di 8 kecamatan itu.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, petugas kami masih melakukan inventarisir," ujar Bupati Rudy Gunawan.

Kendati demikian, diketahui ada masyarakat yang sempat terjebak di dalam rumah saat banjir bandang terjadi. Beberapa di antaranya berhasil diselamatkan oleh petugas yang melakukan penyisiran.

Sejumlah warga lain lebih memilih untuk bertahan di lantai dua atau atap rumah agar terhindar dari banjir bandang.

Di kawasan Cimacan, ada seorang ibu hamil yang berhasil diselamatkan oleh petugas saat banjir bandang sedang menjadi. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena debit air luapan sungai terus meningkat saat itu.

KORBAN DAPAT DUIT BANTUAN

Pemda Garut sendiri akhirnya diketahui langsung menetapkan status darurat banjir bandang. Status tanggap darurat banjir bandang ditetapkan selama 14 hari terhitung Sabtu (16/7).

Setelah menetapkan status darurat banjir bandang, Pemda Garut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai melakukan proses penanggulangan.

Tim dikerahkan untuk membantu masyarakat melakukan evakuasi material banjir dari dalam rumah. Kegiatan itu juga dibantu personel TNI dan Polri.

Bupati Rudy Gunawan mengatakan, para penyintas banjir bandang dipastikan akan mendapatkan uang kerohiman. Mereka yang hanya terdampak akan dapat duit Rp 500 ribu, sedangkan yang kondisi kerusakan rumahnya cukup parah akan dapat uang hingga Rp 1 juta.

"Insya Allah dana BTT kami masih cukup untuk melakukan penanggulangan banjir bandang ini," ungkap Rudy.

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)


Hide Ads