"Saya lagi tidur tiba-tiba basah. Kirain mimpi ternyata banjir,"
Kalimat itu lah yang pertama kali diungkap Wawan (47), seorang warga Kampung Cimacan, Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul saat berbincang dengan detikJabar mengenai banjir bandang yang terjadi Jumat (15/7) malam kemarin.
Saat kejadian itu berlangsung, Awan mengaku sedang tertidur. Sekitar pukul 22.00 WIB, tidur lelapnya mulai tak karuan. Dia merasa tak nyaman. Mengigau seperti badannya tergenang air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata, dia kaget bukan main saat matanya terbuka. Tubuh tergenang air yang awalnya dirasa hanya mimpi membuatnya langsung terbangun dari tempat tidur.
"Pas bangun air udah lumayan tinggi. Semata kaki ada," katanya.
Awan langsung sigap beranjak ke luar rumah, menyelamatkan anak dan istri dan berlari ke tempat tinggi. Perasaannya saat itu kacau, trauma peristiwa banjir bandang tahun 2016 lalu terjadi lagi.
"Pikiran saya kemarin ya gitu, Ya Allah...takut kayak dulu lagi," ucap Wawan.
Wawan mengaku tak ada satu pun barang berharga di rumahnya yang bisa diselamatkan. Semua perabotan elektronik rusak tergenang air. Hanya satu motor matik yang kini dibawanya.
"Anak istri saya ungsikan dulu ke rumah saudara," pungkas Awan.
Banjir Bandang sendiri terjadi di Garut Jumat (15/7) malam tadi. Banjir meluluhlantahkan 8 kecamatan yakni Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Tarogong Kidul, Garut Kota, Karangpawitan, Banyuresmi dan Cibatu.
Salah satu kawasan yang paling parah diterjang banjir bandang adalah Cimacan yang terletak di Tarogong Kidul. Lokasi ini sangat dekat dengan Sungai Cimanuk.
Hingga saat ini, Pemda Garut masih berupaya menginventarisir total kerusakan yang diakibatkan banjir bandang ini.
(yum/yum)