Pilu dan Asa Bocah Sukabumi yang Kulitnya Melepuh

Pilu dan Asa Bocah Sukabumi yang Kulitnya Melepuh

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 15 Jul 2022 10:40 WIB
Poster
Ilustrasi anak menangis. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Sukabumi -

Biaya menjadi kendala pengobatan Muhammad Dio Firmansyah, bocah asal Kampung Sirnahurip, Desa Neglasari, Kecamayan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Setiap hari, kedua orang tua Dio hanya bisa menahan gemuruh kesedihan saat bocah berusia 8 tahun itu meringis kesakitan.

Seperti diketahui, Dio menderita penyakit kulit. Kulit di sekujur tubuhnya melepuh seperti bekas terbakar.

Kulit Dio yang awalnya hanya berupa bintik merah, kini mengelupas dan melepuh seperti luka bakar. Jangankan untuk beraktivitas biasa, bergerak saja Dio sudah meringis perih. Pergerakan Dio semakin terbatas karena ada benjolan di kakinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aktivitas sehari harii Dio terganggu dia seperti susah bergerak juga karena adanya benjolan serta bercak bercak merah dikaki Dio yang membuatnya susah berjalan karena terasa perih dan sakit. Makan juga susah karena mungkin rasa sakit itu," kata Kristiawan Saputra, relawan sosial dari Sahabat Kristiawan Peduli (SKP), Jumat (15/7/2022).

Ia sudah mendampingi Dio sejak beberapa tahun yang lalu. Terkadang, kata Kristiawan keluarga kerap menemui kendala biaya. Sementara orang tua hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

ADVERTISEMENT

"Pak Beni itu bekerja serabutan, istrinya juga hanya ibu rumah tangga biasa. Karena selain Dio ada dua kakaknya yang juga belum bisa memberikan bantuan untuk pengobatan Dio," ungkap Kristiawan.

Kristiawan tidak menampik, beberapa kali Dio mendapat penanganan medis dari bantuan yang diterima pihak keluarga.

"Sudah mendapat penanganan medis, baik di Sukabumi, Bandung bahkan Jakarta. Namun kendala lainnya yakni tidak sekedar berobat, untuk transportasi saja mereka sulit, ini juga menjadi kendala pihak keluarga. Harapan keluarga mereka ingin Dio sembuh," beber Kristiawan.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara mengatakan sudah memonitor Dio. Menurutnya, bocah tersebut sudah mendapat penanganan medis mulai dari tingkat puskesmas.

"Ini sudah mebdapat pengobatan dari puskesmas dan rumah sakit (RS), diagnosanya autoimun. Autoimun itu memang tubuhnya tidak normal imunitasnya. Keterangan lengkap bisa hubungi kepala puskesmas setempat," jawab Rika.

(sya/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads