SDN 206 Putraco Indah, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung sepi peminat pada PPDB 2022. Di sekolah ini, hanya ada 3 murid baru yang mengikuti pendaftaran hingga seleksi meski memiliki kuota sebanyak 56 siswa.
Lantas, apa yang menyebabkan SDN 206 mengalami sepi peminat pada PPDB 2022? detikJabar pun merangkumnya melalui fakta-fakta sebagai berikut:
1. Sekolah Inklusi
Faktor utama yang membuat SDN 206 Putraco Indah sepi peminat yaitu karena sekolah ini memiliki label sebagai sekolah inklusi. Sehingga, orang tua ditengarai enggan menyekolahkan anaknya ke SDN 206 karena tidak mau anak mereka disatukan dengan anak berkebutuhan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah inklusi, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan tanpa dibeda-bedakan berdasarkan faktor apapun.
"Jadi kalau saya lihat, masyarakat sudah melabeli kita dengan sekolah inklusi dan sekolah berkebutuhan khusus. Padahal pada dasarnya, sekolah kita itu sama sekolah reguler dan sekolah negeri," kata guru SDN 206 Putraco Indah, Septian Mulyadi, Selasa (12/7/2022).
2. Tak Diminati Warga Kelas Atas
Selain label inklusi, masalah faktor mindset orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah berlabel elit juga menjadi penyebab SDN 206 hanya mendapat 3 murid baru. Mengingat, SDN 206 lokasinya berdekatan dengan beberapa sekolah yang telah dilabeli sekolah favorit oleh masyarakat seperti SDN 257 Pelita, SDN 164 Karang Pawulang hingga SDN 163 Buahbatu Baru.
"Jadi gini, kita itu dikelilingi sama beberapa sekolah elit lah, orang-orang juga pada tahu. Jadi secara mainset, orang tua itu lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah itu," ujarnya.
Padahal berdasarkan pantauan, lokasi SDN 206 tidak terlalu sulit untuk diakses masyarakat. Sekolah itu berada di tengah-tengah komplek perumahan mewah yang berada di RW 04 Kelurahan Turangga, Kota Bandung.
3. Diisi Siswa dari Keluarga Kelas Bawah
Karena faktor di atas, masalah lainnya pun muncul. Menurut pengakuan Septian, warga yang tinggal di komplek sekitar sekolahnya lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah lain. Sementara, mereka yang masuk ke SDN 206 malah berlatarbelakang anak dengan orang tua yang berprofesi mulai dari ART di komplek perumahan itu, atau anak-anak yang orang tuanya merupakan pendatang dari luar Kota Bandung.
"Secara lingkungan sebetulnya kita paling enak, kita ada di dalam komplek sekolahnya dan kita juga sekolahadiwiyata. Tapi, kebanyakan siswa di kita itu anak-anak ART di komplek sini, mereka orang dari luar Kota Bandung rata-rata. Terus ada juga dari warga pendatang yang rata-rataberpengasilah menengah ke bawah, mereka juga dari luar Kota Bandungidentitasnya,"ucapnya.
4. Tahun Lalu Hanya 4 Siswa yang Daftar
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PPDB SDN 206 itu menjelaskan, karena faktor tersebut, orang tua jadi enggan memasukkan anaknya ke sekolah ini. Ia mengakui label sekolah inklusi malah menimbulkan hambatan pihaknya saat penerimaan siswa baru.
"Karena kita di hasil akhir PPDB pasti selalu sedikit jumlah siswa yang keterimanya. Kita malah jadi yang paling sedikit di antara sekolah-sekolah negeri lain. Tahun kemarin aja kita cuma 4 siswa yang keterima di Putraco," tuturnya.
5. Sudah Promosi ke TK, Tapi Hasilnya Tak Maksimal
SDN 206 Putraco Indah sebetulnya bukan tanpa upaya untuk pemenuhan kuota murid baru. Mereka bahkan sampai berkeliling ke TK-TK untuk meyakinkan orang tua supaya mau menyekolahkan anak-anaknya ke SDN 206.
Namun, upaya itu tetap saja belum membuahkan hasil maksimal. Sebab menurut Septian, mainset orang tua masih berpikir ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah elit dibanding ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
"Kita promosi udah, gencar dimana-mana. Dari situ, memang Alhamdulillah ada beberapa orang tua yang mau sekolah ke sini. Kita jemput bola lah. Tapi, hasilnya kan kembali lagi ke orang tua masing-masing, apalagi kita dikelilingi sama sekolah elit," tuturnya.
6. Ambil Kebijakan Pemenuhan Kuota Siswa Baru
Pihak sekolah pun lalu mengambil kebijakan untuk pemenuhan kuota rombongan belajar tahun ajaran baru 2022/2023. Yaitu, dengan cara mengundang orang tua siswa yang gagal mendaftar di PPDB untuk bisa menyekolahkan anaknya ke SDN 206.
"Jadi nanti kebijakannya dikembalikan ke sekolah lagi. Jadi siswa yang enggak keterima di PPDB, kita undang supaya masuk ke Putraco. Termasuk nanti menampung anak-anak dari orang tua yang pendatang, yang belum memiliki identitas sebagai warga Kota Bandung. Itu nanti kita undang buat masuk ke sini, sementara sudab 14 yang mau masuk," ucapnya.
Kebijakan ini juga sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Menurut Septian, Disdik mendukung kebijakan yang diambil sekolah selama untuk pemenuhan kuota rombongan belajar.
"Sudah, sudah dikoordinasikan. Dan dinas mendukung Alhamdulillah. Ditambah, dinas punya kebijakan untuk sekolah supaya tidak menambah rombel, jadi ketika ada sekolah yang siswanya banyak, enggak boleh nambah rombel lagi. Kalau enggak nanti bisa disanksi. Mudah-mudahan dengan solusi itu kuota siswa kita jadi bertambah," kata dia.
7. Disdik Bantu Kebijakan Pemenuhan Kuota Siswa Baru
Saat dikonfirmasi akan hal ini, Kasi Kelembagaan Peserta Didik SD Disidik Kota Bandung Lisnan Al Isnaeni tak menampik mengenai kondisi tersebut. Namun menurutnya, nanti Disdik akan mendata ulang untuk memenuhi kuota siswa di SD yang masih kosong usai PPDB 2022, termasuk di SDN 206 Putraco Indah.
"Dalam hal siswa yang masih kosong, itu memang jumlah pendaftarnya hanya segitu. Tapi dari sekolah tersebut, nanti akan melakukan pendataan ulang untuk memenuhi kuota bagi yang kosong. Bagi yang udah penuh mah udah selesai," katanya kepada detikJabar via telepon.
Ia menjelaskan, proses pendataan ini akan berlangsung hingga masa pendaftaran ulang PPDB tahap dua atau jalur zonasi telah ditutup pada 12 Juli 2022. Dari sana, Lisnan menyebut nantinya akan ketahuan mana saja sekolah yang belum terisi koutanya untuk jumlah siswa baru.
"Sistem kan berjalan, kita nanti lihat secara rilnya berapa, karena posisinya ini PPDB baru diumumkan dan masih dalam proses daftar ulang. Ada kan yang tidak daftar ulang atau mengundurkan diri dan lain sebagainya, jadi ini tahapannya belum selesai 100 persen," terangnya.
"Nah bagi yang belum memenuhi kuota, memang masih memungkinkan menerima siswa untuk memenuhi kuota yang kosong. Daftarnya juga seperti biasa, persis kayak daftar kemarin aja. Nanti akan ada sistem tersendiri, tetep by sistem. Ini untuk khusus pemenuhan kuota saja yah," tambahnya.
Disdik pun menurut Lisnan, akan mendata kembali berapa siswa yang tak mendaftar ulang atau sama sekali tidak mendaftarkan dirinya pada PPDB 2022 meski telah memenuhi kategori persyaratan. Siswa-siswa ini lah yang nanti oleh Disdik akan ditampung dan diarahkan untuk mengisi slot-slot sekolah yang masih kosong demi memenuhi kouta rombongan belajar tahun ini.
"Kan gini, ada yang tidak masuk ke mana-mana itu ditampung dulu. Nanti, mereka bisa memenuhi slot-slot yang kosong. Makanya, nanti akan dilihat ketika sudah selesai semua di pendaftaran ulang. Itu akan kelihatan semua posisinya dimana," pungkasnya.