Perbaikan jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sepanjang 72 kilometer belum menunjukkan tanda-tanda bakal selesai.
Kontrak perbaikan jalan sepanjang 72 kilometer bakal selesai pada akhir Juli 2022 mendatang namun saat ini progresnya baru mencapai 65 persen. Total anggaran yang digelontorkan Pemda KBB melalui pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencapai Rp 255 miliar.
Perbaikan jalan itu dibagi menjadi dua paket pengerjaan. Paket pertama yakni jalan sepanjang 52,5 km mulai dari Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, serta Cilangari-Cisokan dengan biaya Rp 177 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian untuk paket pengerjaan yang kedua, yakni sepanjang 19,5 kilometer dari Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, dan Sarinagen-Baranangsiang, dengan anggaran senilai Rp 78 miliar. Sedangkan, waktu kontrak bagi PT Brantas Abibraya sebagai pelaksana proyek atau kontraktor pembangunan jalan tersebut akan habis pada akhir Juli 2022 ini.
Menanggapi hal tersebut, General Manager Divisi Operasi 3 PT Brantas Abipraya, Ince Suil Febryan mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi pihaknya dalam melaksanakan proyek tersebut di antaranya kendala administrasi dan teknis.
"Saat ini kami tengah konsolidasi dengan tim lapangan agar (proyek) dapat segera diselesaikan sesuai target, karena memang kendalanya sangat dinamis (administrasi dan teknis)," ujar Suil Febryan saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).
Suil menyebut pihaknya terus berkoordinasi secara aktif dengan Dinas PUTR KBB untuk rekonsiliasi data secara administrasi, maupun teknis lapangan.
"(Rekonsiliasi) dilakukan agar progres pembangunan jalan ini dapat diakselerasi secara signifikan. Kami juga tetap memberikan kinerja penuh," ucap Suil.
Perbaikan jalan ini dilakukan mulai dari perbatasan Kecamatan Batujajar, melintas ke arah Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta sampai tapal batas Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
"Tentunya kami tetap fokus agar pelaksanaan proyek perbaikan jalan ini dapat segera diselesaikan dengan baik," kataSuil.
Kontraktor Terancam Diblacklist
Sementara itu Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB Aan Sopian mengatakan saat ini progres perbaikan jalan tersebut baru mencapai 65 persen.
"Waktu kontrak pelaksanaan perbaikan inu akan habis di akhir Juli 2022 ini. Tapi sampai sekarang progresnya baru 65 persen," ujar Aan.
Aan menyatakan penyebab perbaikan jalan ini tak kunjung usai karena pihak kontraktor tidak bisa mengatur keuangan.
"Kendalanya ada di pihak ketiga, karena kalau dari Pemda KBB tidak ada masalah karena anggaran sudah siap dari PT SMI. Jadi memang ada di soal pengaturan keuangannya," ucap Aan.
Aan mengatakan jika perbaikan jalan ini tidak tuntas hingga Juli 2022 nanti, pihaknya sudah menyiapkan dua opsi supaya pembangunan jalan ini bisa terus berjalan, yakni pemutusan kontrak serta denda.
"Opsinya bisa pemutusan kontrak dengan konsekuensi kontraktor kita blacklist dari semua proyek di KBB. Opsi kedua mereka tetap menyelesaikan proyek tapi didenda senilai perhitungan pekerjaan yang terlambat," kata Aan.