Sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bandung mengalami kekurangan siswa usai PPDB 2022. Salah satunya terjadi di SDN 206 Putraco Indah, Kelurahan Turangga yang hanya mendapat 3 murid untuk tahun ajaran baru nanti.
detikJabar lalu mengonfirmasi ke SDN 206 Putraco Indah mengenai penyebab hanya ada 3 siswa baru menjelang tahun ajaran 2022/2023. Lantas apa masalahnya?
Ditemui di sekolah, salah seorang guru SDN 206 Putraco Indah Septian Mulyadi menerangkan penyebab hanya adanya 3 siswa baru karena selama ini sekolahnya sudah terlanjur dilabeli menjadi sekolah inklusi. Akhirnya, orang tua banyak yang enggan mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut meski rumahnya memiliki jarak yang dekat dengan SDN 206.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau saya lihat, masyarakat sudah melabeli kita dengan sekolah inklusi dan sekolah berkebutuhan khusus. Padahal pada dasarnya, sekolah kita itu sama sekolah reguler dan sekolah negeri," katanya, Selasa (12/7/2022).
Untuk diketahui, sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah inklusi, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan tanpa dibeda-bedakan berdasarkan faktor apapun.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PPDB SDN 206 itu menjelaskan, karena faktor tersebut, orang tua jadi enggan memasukkan anaknya ke sekolah ini. Ia mengakui label sekolah inklusi malah menimbulkan hambatan pihaknya saat penerimaan siswa baru.
"Karena kita di hasil akhir PPDB pasti selalu sedikit jumlah siswa yang keterimanya. Kita malah jadi yang paling sedikit di antara sekolah-sekolah negeri lain," ungkapnya.
SDN 206 sebetulnya bukan tanpa upaya supaya bisa memenuhi siswa baru. Namun, label sekolah inklusi lagi-lagi membuat sekolah itu kerap tak dilirik hingga membuat mereka kekurangan murid.
"Tahun kemarin aja kita cuma 4 siswa yang keterima di Putraco," tuturnya.
Septian melanjutkan, selama 3 tahun terakhir, SDN 206 Putraco Indah sudah mulai mengurangi penerimaan ABK di sekolah. Jumlahnya pun kini mulai berkurang dari total 70 persen siswa ABK menjadi 60 persen.
"Jadi kita udah 3 tahun terakhir ini pengen menghapus labeling sekolah ABK, kita sekarang mulai mengurangi. Dan Alhamdulillah itu tercapai dari asalnya kita 70 persen ABK, sekarang turun jadi 60 persen," ucapnya.
"Dan di PPDB sekarang, kita mulai mengurangi. Kalau yang kategoru berat, mohon maaf karena itu sebetulnya kan jatah SLB. Tapi kalau hang masih ringan, kita masih bisa terima. Itu pun kita batasi penerimaannya," tambahnya.
Solusi lain dari SDN 206 untuk pemenuhan rombongan belajar jelang tahun ajaran baru yaitu dengan mengundang orang tua siswa yang gagal di PPDB untuk masuk ke sekolah tersebut. Kebijakan itu pun sudah dikoordinasikan dengan Disdik, dan sudah disetujui.
"Jadi nanti kebijakannya dikembalikan ke sekolah lagi. Jadi siswa yang enggak keterima di PPDB, kita undang supaya masuk ke Putraco, dan itu pun sudah kami koordinasikan dengan dinas. Intinya, dinas selalu mendukung kegiatan kami di sekolah," pungkasnya.
Sebelumnya, dilihat detikJabar pada laman resmi PPDB Kota Bandung 2022, ppdb.bandung.go.id, Senin (11/7/2022), salah satu sekolah yaitu SDN 206 Putraco Indah hanya diisi oleh 3 siswa baru. Ketiganya berasal dari jalur zonasi 2 orang dan dari jalur afirmasi 1 orang.
Padahal dalam laman tersebut, SDN 206 Putraco Indah mendapatkan kuota total 56 calon siswa baru. Rinciannya yaitu 55 siswa untuk jalur zonasi dan 1 siswa untuk jalur afirmasi.
Namun masalahnya, ternyata hanya 2 orang yang mendaftar melalui jalur zonasi ke sekolah yang beralamat di Jl Rajamantri Kaler, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung tersebut. Kemudian 1 orang mendaftar melalui jalur afirmasi, sehingga ketiganya dinyatakan diterima seluruhnya.
(ral/mso)