Rentetan Fakta Mobil Pikap Terbakar di Subang

Rentetan Fakta Mobil Pikap Terbakar di Subang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Selasa, 12 Jul 2022 06:20 WIB
Mobil pikap terbakar di Subang.
Mobil berisi suporter Timnas Indonesia terbakar di Subang. (Foto: Istimewa/Damkar Pamanukan Subang)
Subang -

Insiden kecelakaan tunggal serta menyebabkan terbakarnya sebuah mobil pikap terjadi di Ruas Pantura, tepatnya di Jembatan Cipunagara, Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (11/7/2022) dini hari.

Empat orang meninggal dunia dalam insiden itu, termasuk sopir, akibat terbakar di dalam mobil. Selain menyebabkan empat orang tewas terdapat tiga penumpang lainnya yang mengalami luka-luka.

Berikut deretan fakta-fakta atas insiden kecelakaan tunggal hingga menyebabkan mobil pikap terbakar itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi

Sebuah mobil pikap bernomor polisikan E 8798 PV diketahui melaju dari Jakarta menuju Cirebon. Tepat di Jembatan Cipunagara, Pamanukan, Subang mobil pikap tersebut mengalami kecelakaan tunggal yang juga menyebabkan mobil terbakar.

Dari informasi yang didapat detikJabar, diduga kendaraan pikap tersebut mengarah dari Jakarta menuju Cirebon itu sempat melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi sehingga menabrak trotoar dan menabrak pada bagian tengah Jembatan Cipunagara.

ADVERTISEMENT

Salah satu korban selamat, Apip mengungkapkan kejadian insiden terbakarnya mobil yang ditumpanginya tersebut terjadi begitu cepat.

"Kalau kejadiannya saya tidak tahu bagaimana kebetulan saat kejadian saya sedang tidur," ujar Apip saat diwawancarai detikJabar di RS Pamanukan Medical Centre.

Menurut Apip, ia sadar setelah melihat kobaran api yang sudah meludeskan mobil dari pikap yang mengarah dari Jakarta menuju Cirebon tersebut. Namun, ia pun mengetahui bahwa mobil pikap tersebut melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.

"Sadar-sadar saya melihat mobil sudah terbakar, kalau masalah kecepatan mobilnya itu lumayan kencang sebelum saya tidur," katanya.

Mobil Berisi Suporter Timnas Indonesia

Usut punya usut, total tujuh orang yang berada di dalam mobil pikap merupakan suporter Timnas Indonesia yang hendak pulang ke Patrol Indramayu dari Stadion Patriot Bekasi setelah menonton ajang Piala AFF U-19 saat Timnas Indonesia berlaga melawan Myanmar pada Minggu (10/7/2022) malam.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu keluarga korban meninggal dunia atas nama Mumtaz Daniel, Ato.

"Abis nonton sepak bola Indonesia lawan Myanmar di Bekasi semuanya, kejadiannya waktu mau pulang ke Indramayu, belum tau kalau kejadiannya seperti apa," ujar Ato kepada detikJabar di RS Pamanukan Medical Centre.

Ato mengatakan, pihak keluarga mengetahui adanya insiden terbakarnya mobil tersebut pada pukul 03.00 WIB setelah mendapati kabar dari pihak RS Pamanukan Medical Centre.

"Tahu dari pihak RS Pamanukan Medical Centre dihubungi," katanya.

Empat Tewas, Tiga Luka-luka

Peristiwa mobil pikap terbakar ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia serta tiga lainnya mengalami luka-luka.

Korban meninggal dunia adalah Megan Afriani (29), Asep Indra Lukmana (26), Billy Martien (29), serta Mumtadz Daniel (24).

Sementara untuk korban luka-luka adalah Apip (28) Khairul Umam (28) Robi Vrima (28). Ketujuh korban ini merupakan satu warga yang berasal dari Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Sepasang Suami Istri Menjadi Korban Tewas

Kanit laka lantas Polres Subang, Ipda Suharyadi mengatakan, kedua korban sepasang suami istri atas nama Megan Afriani (29) yang duduk pada bagian depan mobil pikap serta tak lain sopir atas nama Billy Martien (29) tersebut sempat sulit dievakuasi. Pasalnya, keduanya dalam kondisi tergencet badan pikap.

"Setelah api dari mobil sudah mulai padam, kita sempat mengalami kesusahan evakuasi pengemudi serta penumpang lainnya yang duduk di depan mobil karena tergencet," ujar Suharyadi saat diwawancarai di Polsek Pamanukan.

Setelah berhasil dievakuasi, menurut Suharyadi pihaknya langsung membawa seluruh korban meninggal dunia maupun luka-luka ke Rumah Sakit Pamanukan Medical Centre.

"Kita langsung mengamakan terlebih dahulu korban yang selamat langsung dibawa ke RS PMC, setelah itu baru kita evakuasi semua korban yang meninggal dunia," katanya.

Polisi Langsung Olah TKP

Pihak kepolisian dari Unit Laka Lantas Polres Subang serta Polda Jabar gelar olah TKP mobil pikap terbakar yang menyebabkan empat orang tewas serta tiga orang mengalami luka-luka di Jembatan Cipunagara, Pamanukan, Subang, Senin (11/7/2022).

Kasubdit Gakkum Polda Jabar, Kompol Lalu Wira mengatakan, dalam olah TKP ini, pihaknya memeriksa aktivitas dari kendaraan dari sebelum kejadian hingga setelah kejadian yang menyebabkan mobil pikap bernomor polisikan E 8798 PV tersebut mengalami kebakaran.

"Kita olah TKP untuk mengetahui faktor penyebab dari terbakarnya mobil tersebut. Untuk penyebab pasti kami masih belum bisa memberikan keterangan," ujar Kompol Lalu Wira di lokasi kejadian.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah TKP sebanyak 12 titik dari lokasi kejadian serta menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) guna mengetahui pasti penyebab pasti kecelakaan maut tersebut.

"Seperti biasa kita memeriksa 12 titik saat olah TKP untuk mengambil gambaran kecelakaan menggunakan TAA agar analisanya bisa lebih pasti," katanya.

Selain menggelar olah TKP, polisi bersama dengan Dinas Perhubungan Subang memeriksa kendaraan seperti ramcek dan lain-lain.

Tujuh Saksi Diperiksa Polisi

Guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan tunggal hingga terbakarnya mobil pikap ini pihak kepolisian dari unit laka lantas Polres Subang bersama dengan Polda Jabar langsung memeriksa saksi-saksi.

"Saksi yang kami periksa ada tiga orang merupakan korban selamat, ada empat orang saksi mata yang berada disekitar TKP," ujar Kasubdit Gakkum Polda Jabar, Kompol Lalu Wira saat diwawancarai di lokasi kejadian, Senin (11/7/2022).

Lalu Wira mengatakan, dari hasil olah TKP nantinya akan dikonfontir dari hasil pemeriksaan saksi-saki korban selamat maupun saksi mata di TKP.

"Tentunya nanti dari hasil pemeriksaan saksi akan kami konfrontir dari hasil olah TKP. Untuk hasilnya nanti sekitar dua hari sampai tiga hari kedepan," katanya.

Halaman 2 dari 2
(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads