Sebuah mobil pikap terbakar di Jembatan Cipunagara, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Senin (11/7/2022) dini hari. Belakangan diketahui, mobil tersebut membawa tujuh orang yang hendak pulang usai menonton laga Timnas Indonesia U-19 di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi.
Akibatnya, empat dinyatakan tewas karena terpanggang dalam insiden itu. Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dibawa ke rumah sakit.
Keempat korban tewas dalam insiden itu yakni Billy Martien (29), Megan Afriani (29), Asep Indra Lukmana (26), serta Mumtadz Daniel (24). Sedangkan tiga orang yang mengalami luka yaitu Apip (25), Herlan (27) dan Robi Prima (25). Ketujuhnya merupakan warga Patrol, Indramayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota pemadam kebakaran wilayah Pamanukan, Budiyanto mengatakan, mobil pikap terbuka tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Sesampai di TKP, mobil mengalami kebakaran.
"Proses pemadaman api sekitar 15 menit, tidak ada kendala apapun saat proses pemadaman," ujar Budiyanto saat dihubungi.
Akibat insiden kebakaran terdapat empat penumpang meninggal dunia serta tiga lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban meninggal dunia maupun selamat saat itu dilarikan ke Rumah Sakit Pamanukan Medical Centre.
"Total korban meninggal dunia ada empat, dua yang duduk di depan mobil serta dua lagi yang duduk di belakang, sisanya tiga orang selamat hanya mengalami luka-luka," katanya.
"Semua korban meninggal dunia kondisinya sudah terbakar," kata dia menambahkan.
Polisi sudah turun tangan dalam insiden ini. Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kejadian itu bermula saat mobil yang dikemudikan oleh Billy Marten Maulidan ini membawa enam penumpang lainnya. Mobil melaju dari arah Jakarta menuju ke Cirebon.
"Mobil berada di jalur cepat. Pada saat itu kendaraan oleng ke kanan dan menabrak median jalan berupa trotoar kemudian terbakar," ucap Ibrahim kepada detikJabar.
Belum diketahui secara pasti penyebab mobil langsung terbakar usai menabrak trotoar. Polisi masih melakukan penyelidikan atas peristiwa itu.
"Kendaraan masih dalam penyelidikan," ucapnya.
Ibrahim menuturkan saat kejadian tersebut kondisi jalan dalam keadaan sepi. Jalur jalan lurus dan terdapat empat lajur.
"Lingkungan sebelah kanan dan kiri perumahan penduduk," tutur Ibrahim.
Menurut keterangan Kanit laka lantas Polres Subang Ipda Suharyadi, ada pasangan suami istri (pasutri) yang menjadi korban tewas mobil terbakar di Kabupaten Subang. Pasutri tersebut tergencet oleh badan mobil jenis pikap itu.
Mereka adalah sang sopir Billy (30) dan Megan (27). Kedua korban pasutri itu, saat kecelakaan duduk di depan tergencet hingga tewas terpanggang, saat mobil terbakar.
Kata Suharyadi, kedua korban sepasang suami istri yang duduk pada bagian depan mobil pikap tersebut sempat sulit dievakuasi. Pasalnya, untuk keduanya dalam kondisi tergencet dari badan pikap.
"Setelah api dari mobil sudah mulai padam, kita sempat mengalami kesusahan evakuasi pengemudi serta penumpang lainnya yang duduk di depan mobil karena tergencet," ujar Suharyadi saat diwawancarai di Polsek Pamanukan.
Setelah berhasil dievakuasi, menurut Suharyadi pihaknya langsung membawa seluruh korban meninggal dunia maupun luka-luka ke Rumah Sakit Pamanukan Medical Centre.
"Kita langsung mengamankan terlebih dahulu korban yang selamat langsung dibawa ke RS PMC, setelah itu baru kita evakuasi semua korban yang meninggal dunia," katanya.
Sementara menurut salah satu korban selamat yaitu Apip (28), insiden terbakarnya mobil yang ditumpanginya tersebut terjadi begitu cepat.
"Kalau kejadiannya saya tidak tahu bagaimana kebetulan saat kejadian saya sedang tidur," ujar Apip saat diwawancarai detikJabar di RS Pamanukan Medical Centre.
Apip baru sadar setelah melihat kobaran api yang sudah meludeskan mobil dari pikap yang mengarah dari Jakarta menuju Cirebon tersebut. Namun, ia tahu mobil pikap tersebut melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.
"Sadar-sadar saya melihat mobil sudah terbakar. Kalau masalah kecepatan mobilnya itu lumayan kencang sebelum saya tidur," katanya.
Apip mengatakan, ia bersama enam temannya tersebut hendak pulang ke Kecamatan Patrol, Indramayu, selepas menonton pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Myanmar di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi.
"Abis nonton sepak bola di Bekasi mau pulang ke Indramayu," ungkapnya.
(ral/ors)