Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari menanggapi kecelakaan di Pantai LegokJawa yang menyeret sembilan santri hingga mengakibatkan orang meninggal dunia.
Menurut Tonton, Pantai LegokJawa memang termasuk wilayah pariwisata. Namun pantai ini tidak ramah untuk berenang karena gelombangnya yang besar.
"Pantai tersebut tidak bisa digunakan untuk berenang, karena jauh dari pengawasan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) atau lifeguard Pangandaran," kata Tonton kepada detikJabar, Senin (11/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton mengatakan, kawasan pantai yang sudah ada kejadian laka laut karena berenang, pasti sudah menggunakan rambu-rambu larangan berenang.
"Seperti yang terjadi di Pantai Karapyak pada tahun sebelumnya, saat terjadi laka laut yang tenggelam di sana, langsung dipasang larangan berenang. Tapi ada beberapa yang masih menghiraukan," ucapnya.
Namun, ia meminta agar pihak Desa LegokJawa segera memastikan memasang rambu bendera merah larangan berenang. Tujuannya agar insiden serupa tak terulang lagi.
"Kami akan surati pihak desa aga segera mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan," tegasnya.
Meskipun Pantai Legokjawa merupakan wilayah Balawista Pangandaran, tetapi tidak terjangkau jarak. Sehingga, berenang di lokasi sangat tidal direkomendasikan.
"Wilayah Pantai Madasari hingga Pantai Legokjawa memang tidak ada lifeguard karena tidak rekomendasi untuk berenang, maka saya imbau berhati-hati bagi wisatawan yang pergi ke sana untuk mengawasi anak-anaknya," tutur Tonton.
Sementara berkaca pada kejadian tersebut, Tonton merekomendasikan lokasi berenang yang sangat ramah anak dan memiliki ombak yang tenang.
"Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Batukaras merupakan dua pantai yang ramah anak," ucap Tonton.
Kepala Balawista Jawa Barat Dodo menyampaikan, wilayah Pantai Pangandaran setiap wilayahnya memiliki kondisi ombak yang berbeda, termasuk terdapat palung yang dengan kondsi beragam.
"Sepanjang 91 kilometer Pantai Pangandaran memang unik-unik, kawasan yang memiliki semenanjung atau teluk pasti memiliki ombak pantai yang tenang dan ramah untuk berenang, apalagi surfing," jelasnya.
Menurut Dodo, tak heran jika Pantai Legokjawa terdapat palung dan pusaran yang bisa membahayakan nyawa yang berenang karena arusnya kencang. Seba, kawasan itu berbatasan langsung dengan samudera.
"Wilayah Pantai Pangandaran berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Jika tidak terdapat teluk, maka ombak tidak terpecah dan menghantam langsung ke pesisir, tidak ada pemecah gelombang besar," katanya.
Namun sekelas Pantai Barat Pangandaran pun, kata Dodo, memiliki wilayah pembatas berenang yang aman dan tak aman. Sehingga, wisatawan diharapkan mematuhi berbagai imbauan dari petugas, termasuk memperhatikan rambu.
(ors/ors)