Sapi limosin dengan bobot 1,5 ton di Kabupaten Tasikmalaya mengundang perhatian warga. Banyak warga sengaja datang untuk melihat sapi yang disimpan di Asrama Polisi Mangunreja ini.
Pada Jumat (8/7/2022) ini misalnya, terlihat anak-anak datang ke lokasi. Bahkan, orang dewasa juga penasaran karena ukuran tubuh sapi benar-benar besar. Sapi itu rencananya akan dikurbankan pada Minggu (10/7/2022).
"Sapinya besar pisan (besar banget) pak. Kebayang dagingnya banyak. (Sengaja ke sini) datang lihat (sapi). Mudah-mudahan minggu kebagian dagingnya," ucap Maman, warga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usut punya usut, sapi limosin ini ternyata peliharaan Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono. Sapi itu kerap ia rawat sendiri, mulai dari memberi makan hingga memandikannya di sela waktu senggangnya.
Sapi itu dibeli Rimsyahtono setahun lalu. Rimsyahtono kemudian menamainya Abdul. Ia sengaja membeli sapi itu untuk dijadikan hewan kurban tahun ini dan dagingnya nanti akan dibagikan kepada warga.
"Sapi ini saya pelihara setahun lalu, saya kasih pakan, saya mandikan di kadang. Seneng saya pelihara sapi ada banyak. Ini mau dikurbankan besok Minggu, dagingnya dibagikan ke warga," ucap Rimsyahtono kepada detikJabar, Jumat (8/7/22).
Ia punya alasan sendiri kenapa tidak membeli hewan kurban dadakan menjelang Idul Adha. Ia merasa membeli sapi dan memelihara sejak jauh-jauh hari lebih terasa pengorbanannya dibanding membeli hewan kurban dadakan.
Di satu sisi ia merasa senang karena sapinya akan disembelih dan dagingnya bakal dibagikan kepada warga. Di sisi lain, ia sedih karena harus kehilangan sapi yang disayanginya itu.
Meski begitu, rasa sayang itu tak lantas mengurungkan niatnya mengurbankan Abdul. Abdul yang harganya ratusan juta itu harus tetap disembelih saat Idul Adha nanti sesuai niat awal Rimsyahtono membeli dan merawatnya.
"Pengorbananya kerasa kang kalau kurban sapi yang kita pelihara. Yah, ada campur aduk rasanya. Seneng, bahagia mau berbagi, tapi sedih juga karena lama kan dipelihara tahunan. Ikhlas tentunya untuk berkurban," ungkap Rimsyahtono.
Sementara itu, rencananya proses pemotongan sapi akan melibatkan tukang jagal ahli. Ia pun memastikan sapinya itu terbebas dari penyakit mulut dan kuku.
"Sudah diperiksa ini bebas penyakit kuku mulut, jadi layak dikonsumsi dagingnya," pungkas Rimsyahtono.