Teror Macan Kumbang di Desa Cikupa Ciamis Terjadi Setiap Tahun

Teror Macan Kumbang di Desa Cikupa Ciamis Terjadi Setiap Tahun

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 07 Jul 2022 14:18 WIB
Teror macan tutul di Desa Cikupa, Kabupaten Ciamis.
Kandang ayam bekas cakaran macan tutul. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Teror macan di permukiman warga di Desa Cikupa, tepatnya Bloksariwangi, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, bikin resah. Macan yang diduga turun dari Gunung Sawal ini sudah memangsa enam ayam dan satu kalkun.

Ternyata teror macan tutul ini bukan sekarang saja terjadi. Peristiwa ini sudah terjadi setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, sudah empat kali macan ditangkap warga. Macan itu kemudian diserahkan ke BKSDA Wilayah III Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam teror kali ini, macan tutul itu memangsa unggas. Namun, tahun-tahun sebelumnya, macan kumbang ini menyasar hewan yang lebih besar untuk dimangsa.

"Kalau kejadian teror macan yang sekarang yang dimangsa ayam dan kalkun. Kalau sebelumnya itu kambing juga dimangsa," ucap Kasi Pemerintahan Desa Cikupa Jajang Nurdia saat ditemui di lokasi, Kamis (7/7/2022).

ADVERTISEMENT

Jajang pun membenarkan di Cikupa sudah empat kali menangkap macan yang turun gunung. Hal itu terpaksa dilakukan warga karena sudah resah macan terus memakan ternak di sekitar lokasi.

Pantauan detikJabar, lokasi permukiman warga berada di pinggir tebing berbatasan dengan hutan kaki Gunung Sawal. Sehingga ada koridor satwa liar untuk masuk ke permukiman warga.

Macan tutul itu diduga kehabisan sumber makanan di hutan. Sehingga, mereka turun dari Gunung Sawal demi mencari makan.

"Empat kali yang ditangkap. Kalau terornya memang sudah sering. Hampir setiap tahun ada. Kemungkinan macan ini mencari makan ke permukiman karena di atas (gunung) persediaan makannya sedikit," katanya.

Sementara untuk mencegah macan tutul itu kembali ke permukiman, warga dan petugas BKSDA melakukan upaya pengusiran.

"Untuk penanganannya, kami bersama BKSDA melakukan pengusiran dengan membunyikan suara-suara, termasuk menggunakan senapan," jelas Jajang.

(or/orb)


Hide Ads