Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, rencana pembangunan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) itu sedang diupayakan oleh Polres Garut.
"Itu baru direncanakan dan semoga bisa masuk ke dalam agenda di tahun 2023. Saat ini, sejumlah tim kami sedang berupaya untuk merencanakan," kata Wirdhanto kepada wartawan di Polres Garut, Selasa (5/7/2022).
Wirdhanto mengatakan, polisi kini sedang mencari cara untuk membangun Satpas di selatan Garut. Selain sedang mencari tanah yang bakal jadi kantor pelayanan, polisi juga sedang mencari sumber alokasi dana.
"Apakah itu nanti masuk melalui hibah provinsi, atau pun melalui dari anggaran Polri itu sendiri. Untuk konsep awalnya kemungkinan di Cikajang, tapi nanti bisa di tempat lain. Apakah di tanah Pemda atau di tanah kami yang ada di selatan," katanya.
Pembangunan Satpas di kawasan selatan Garut sendiri didasari aspirasi masyarakat. Masyarakat yang bermukim di kawasan selatan Garut selalu kesulitan untuk mendapatkan pelayanan publik seperti pembuatan SIM. Wirdhanto berharap, wacana tersebut bisa terealisasi tahun depan dan bisa berguna bagi masyarakat.
"Tentunya untuk jangkauan. Kembali lagi kepada pelayanan dan jangkauan untuk masyarakat supaya yang di Garut Selatan bisa dengan mudah menikmati layanan, mempermudah dan menghemat," pungkas Wirdhanto.
Masyarakat di kawasan Garut selatan sendiri kerap mengeluhkan pelayanan publik seperti membuat KTP dan SIM yang sulit mereka lakukan. Bukan tanpa alasan, akses dan jarak yang jauh menjadi kendala yang utama.
Seperti halnya dirasakan Barmansyah, pemuda berusia 25 tahun asal Kecamatan Pakenjeng. Barman sempat berbagi cerita pengalamannya saat membuat surat izin mengemudi. Dia mengaku harus berangkat jam 3 pagi dari rumahnya agar bisa antre dari pagi.
"Berangkat dari rumah jam 3 subuh, sampai di Polres itu jam 6an. Antre urus administrasi, tes dan segala macam sampai dapat SIM dari jam 8 sampai jam 11 siang. Pulang lagi ke Pakenjeng jam 12. Artinya saya butuh waktu 9 jam untuk dapat SIM doang," ungkap Barman.
Barman juga berharap agar pelayanan fasilitas umum di kampungnya, khususnya di kawasan Garut selatan terus ditingkatkan. Sebab, tidak hanya SIM, mereka juga kesulitan mendapatkan KTP dan Kartu Keluarga karena harus pergi ke kota.
"Sekarang sudah capek di jalan belum tentu dapat juga, karena kan harus ikut tes. Kalau dapat sukur, kalau enggak kan sia-sia," pungkas Barman.
(dir/dir)