.webp)
Kadinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara pun mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan subvarian Omicron BA.4-BA.5 ini. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh skrining para penderitanya saat hendak melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Jadi ini tuh kebanyakan yang ketemu kasusnya itu karena skrining. Mereka mau berpergian, harus diperiksa. Begitu hasilnya keluar, suspek dan positif," kata Ahyani kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (5/7/2022).
Selain itu, pelonggaran aktivitas dan tingginya mobilitas masyarakat juga disebut menjadi pemicu lonjakan kasus Omicron baru BA4-BA.5 tersebut. Meski kata Ahyani, mayoritas penderitanya tak mengalami gejala saat dinyatakan positif varian baru COVID-19 itu.
"Sebagaian besar tanpa gejala dan hanya bergejala ringan. Kalau yang ketemu pas skrining itu sangat bagus yah, karena masyarakat yang punya gejala COVID sekarang mulai proaktif memeriksakan kondisinya," tuturnya.
Sebelumnya, Dinkes melaporkan kasus harian COVID-19 mulai mengalami lonjakan di Kota Bandung. Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, kasus aktif Corona per tanggal 4 Juli 2022 mencapai 355 kasus. (ral/mso)
